Kamis, 02 Februari 2012

Bali Oh Bali

Bali oh Bali.....
Sudah lama aku menginginkanmu
Ingin bermain dengan ombakmu
Ingin menikmati indahnya pemandanganmu
Ingin melihat bule-bule di pantaimu



Tapi.....
Waktu terus berlalu
Hingga menjelang kepala tiga usiaku
Dan Aku belum bisa mengunjungimu

Bali oh Bali.....
Suatu hari nanti
Kamu pasti akan kukunjungi

Ya..... Bali adalah satu tempat yang sudah ada dalam impian saya sejak saya masih SD. Keindahannya saya ketahui dari majalah BOBO bekas yang saya beli di toko buku bekas *ga mampu beli yang baru*. "Pengalaman di Bali" begitulah judul artikelnya yang membuat saya terbayang-bayang dan ingin mengunjunginya.

Lama kelamaan keinginan itu hilang begitu saja, karena ga mungkin orang tua mengajak saya kesana. Jangankan pergi ke Bali, lha wong ke tempat rekreasi di daerah saya saja hanya setahun sekali, pas lebaran. Hikz

Namun keinginan pergi ke Bali muncul lagi ketika saya SMP. Waktu itu sudah jadi tradisi anak SMU, study tour ke Bali. Banyak teman yang cerita kalau kakaknya tour ke Bali beberapa hari. Ach.... saya juga pingin, tapi lagi-lagi keinginan saya ga keturutan, karena saya sekolah  di SMEA Madiun kota, bukan di SMU Kab Madiun. 

"Andai saya anak orang kaya yang banyak duit, pasti saya bisa ke Bali tanpa harus ikut study tour" ucap saya dalam hati *ketahuan kurang bersyukurnya*. Dan saking pinginnya ke Bali, ketika saya beli kain kristik dan saya menjahitnya sampai selesai "Lho ini khan Tanah Lot Bali???" kata tetangga saya. "Hah, ini toh Tanah Lot Bali itu??" Saya kaget, karena seumur-umur saya belum pernah tahu apa saja yang berhubungan dengan Bali. Tapi tanpa saya sadari, saya sudah merangkai benang demi benang menjadi gambar Tanah Lot. 


Tanah Lot Bali
Gambar dari sini, sayang sekali gambar hasil karya saya sudah dibeli orang. hikz.

Hingga akhirnya saya bisa kerja ke Hong Kong, dan punya uang banyak lebih dari cukup untuk anak seusia saya (20 tahunan). Saya mulai merangkai kembali impian untuk pergi ke Bali yang sempat terbengkalai karena kesibukan saya sebagai TKW. "Kalau nikah nanti saya pingin bulan madu ke Bali" itulah impian saya. 

Tapi.... kenyataan tak seindah harapan. Ternyata, dengan punya uang bukan berati saya bisa pergi ke Bali.  Saya punya uang tapi saya tidak punya waktu lebih untuk menikmati bulan madu. Karena saya hanya punya waktu 13 hari di Indonesia untuk melaksanakan pernikahan saya. "Bulan madunya??" kami tak sempat memikirkannya.

Ketika saya dipertemukan kembali dengan suami 3 bulan yang lalu, dan kami punya waktu full di Indonesia, impian saya untuk pergi ke Bali masih ada. Kami ingin menikmati bulan madu yang tertunda. Tapi musibah datang menguji kami. Dan kesehatan saya tidak memungkinkan untuk bepergian jauh. 

Saat ini, alhamdulillah kesehatan saya sudah mulai pulih. "Bagaimana dengan bulan madunya??" Ach..... lagi-lagi saya harus menyingkirkan keinginan saya untuk pergi ke Bali karena saya harus focus dulu dengan toko kecil kami yang insyaallah akan dibuka beberapa hari lagi. 

Sekarang, saya belum bisa mewujudkan impian saya. Impian pergi ke Bali, yang mungkin bagi sebagian orang merupakan sesuatu yang biasa, tapi sangat luar biasa bagi saya. Dulu saya punya waktu lebih tapi saya tidak punya biaya. Sekarang saya punya biaya tapi saya tidak punya waktu lebih. Tapi saya yakin, suatu saat nanti, saya pasti akan punya waktu dan punya uang cukup untuk mengunjungi Bali dan menikmati keindahannya. Amiiiin. 

Tulisan ini diikutsertakan dalam My Second Giveaway : Ingin Ke Mana? di blognya Mbak Una

Tidak ada komentar:

Posting Komentar