Jumat, 10 Januari 2014

Pingin Vario Dapat Revo

Sekitar 2 bulan lalu, kami mengajak Alfi ke rumah seorang teman yang tinggal di Madiun kota. Karena cuaca cerah, kami memilih naik motor biar lebih irit BBM sekalian melatih Alfi bepergian naik motor. Irit sih irit, tapi saya kok merasa tidak nyaman. Jok si beaty sepertinya sudah terlalu sempit untuk kami bertiga. Beberapa kali saya harus gerak untuk ganti posisi dan membuat suami sedikit ngomel.


Akhirnya setelah sampai di rumah, kami ngobrol-ngobrol sebelum tidur. "Mas, gimana kalau kita ganti motor baru, dari dealer", saya mengawali obrolan kami. "Duitnya mana to dek?" jawab suami ragu. "Kita niat aja, kita pasti bisa. Nanti aku ikut nabung, kalau masih kurang perhiasanku boleh dijual", jawab saya meyakinkan. Kemudian kami menghitung-hitung uang kami dan kami memutuskan tahun 2014 harus punya motor baru.

Setelah niat kami kuat, sayapun membuat celengan dari kotak sepatu yang saya bungkus dengan kertas kado. Tak lupa saya menuliskan kata VARIO 2014 di kotak tersebut. Setiap hari saya memasukkan uang hasil dari toko antara 5ribu-20ribu. Kadang sempat berpikir, nabung segini kapan ngumpulnya? Tapi saya segera menepis pikiran itu, kami pasti bisa.

Ternyata, uang yang saya masukkan ke kotak itu sedikit demi sedikit lama-lama menjadi banyak. Waktu saya buka tahun baru kemarin, jumlahnya sudah 1.265.000. Mungkin jumlahnya tak seberapa, tapi cara ini melatih saya untuk konsisten dalam menabung. Selama ini celengan saya berlubang jadi bisa diambil sewaktu-waktu saya butuh, makanya uang saya ndak ngumpul-ngumpul. :).

 Bongkar celengan. :)

Dan alhamdulillah, berkat usaha keras kami dan hasil panen yang lumayan bagus impian kami untuk memiliki motor baru akan segera terwujud kalau si beaty laku. Tapi kenyataan tak sesuai harapan, si beaty yang masih mulus itu harganya tak seperti yang kami inginkan. Kamipun mikir-mikir lagi, kalau harus nambahnya terlalu banyak, tabungan kami habis donk. Dan akhirnya kami memutuskan tidak jadi beli Vario.


Sebagai gantinya, kami membeli motor Revo milik sebelah rumah yang harganya jauh lebih murah karena sudah di otak-atik sama anaknya. Ndak dapat Vario dapat Revo, okelah kalau begitu. Nanti si beaty tinggal balik nama saja, khan sudah jadi milik sendiri. :).

Karena sudah dapat Revo, si biru terpaksa harus kami lepaskan. Kebetulan ada teman yang menginginkan si biru sejak lama. Selamat tinggal si biru.... selamat tinggal motor kenangan.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar