Kamis, 30 Agustus 2012
KEPONAKAN BARU
Praise the Lord. 10 Agustus 2012 lahir keponakan baru aku yang ke tujuh dari semua keponakanku yang jumlahnya sekarang sudah tujuh orang. Pagi sekitar pukul 06.00 WIB handphone mama berbunyi. "mam, datang ya. Aku udah dibidan sekarang." Iya mama menyahut telepon tersebut. Lalu segera bergegas. Jarak antara rumah kami dengan kakak sekitar satujam setengah jika tidak macet. Kakak berada
Selasa, 28 Agustus 2012
BIRTHDAY BATARI
7 Agustus 2012 Batari ( say Ari) ulangtahun yang ke 15. Ari adalah adekku yang kedua. Dan menjadi sibungsu dikami berenam. Nama lengkapnya cukup panjang Sadrakh Mesakh Gomgom Batari. Cukup panjang kan? Disekolah disingkat menjadi SMG Batari. Aku percaya nama pemberian orangtua itu baik dan ada makna disetiap nama yang diberikan.
Sadrack Mesach diambil dari nama pejuang dikitab Daniel,
Sabtu, 25 Agustus 2012
"Kau selalu ada"
Dalam letihku
aku ingin dihibur oleh kata sukacita dariMu
dalam sesakku
aku ingin digendong dalam balutan janjiMu
dalam sedihku
aku ingin tertawa bersama dalam setiap sukacitaMu
Bapa
aku memanggilmu Bapa
karena Engkaulah Bapa yang kupunya
Kau memeliharaku sejak aku ada
Kau mengajariku berjalan dikehidupan ini
Kau yang selalu ada dalam setiap bebanku
karena Engkau selalu memegang
Kamis, 23 Agustus 2012
Cerita Lebaranku
Lebaran tahun ini, untuk pertama kalinya saya ikut sholat ied di masjid besar kampungnya suami. Meskipun suami sudah tercatat sebagai warga di kampung saya, tapi untuk sholat jum'at masih tetap di kampungnya, begitu juga dengan sholat ied kali ini. Sebenarnya saya pingin sholat di kampung sendiri, tapi karena adek sudah boncengan sama bapak, mau tak mau saya harus ikut suami.
Jam 5.45 kami sudah berangkat, tapi masjid masih tampak sepi. Berbeda sekali dengan masjid di kampung saya, jam segitu pasti sudah hampir datang semua. Karena sholatnya dimulai lebih awal. Ketika saya datang, jamaah putri baru ada satu barisan yang semuanya tidak saya kenal *eh semuanya tidak kenal saya ding*. Tapi saya tahu mereka itu anak-anak asuh panti asuhan.
Setelah menunggu hampir 1 jam, barulah acara sholat ied dimulai. Sedangkan di seberang *masjid kampung saya* sudah terdengar sholawatan untuk mengiringi acara halal bihalal. Lumayan pegel juga kaki saya setelah duduk hampir satu jam menunggu. Hikz.
Setelah sholat ied selesai, tibalah acara halal bihalal. Satu persatu saling bersalaman dan saat itulah saya mulai mendengar isak tangis. Isak tangis barisan anak yatim yang makin lama makin memilukan. Lebaran taka ada keluarga disamping mereka, sama seperti yang saya rasakan selama 9 tahun di negeri orang. Lama kelamaan bukan hanya anak yatim saja yang menangis tapi juga jama'ah lain. Saya ikut trenyuh mendengarnya, tapi alhamdulillah saya tidak menangis.
Halal bihalal selesai, saya dan keluarga besar suami pergi ke makam yang terletak di belakang masjid. Kami duduk mengelilingi makam kakek nenek yang kebetulan bersebelahan. Setelah baca do'a-do'a, saya dan suami langsung pulang. Tidak sempat ke rumah mertua karena sudah terlalu siang, yang penting sudah sungkem sama mertua meskipun di masjid.
Sampai di rumah, ternyata kami sudah ditunggu emak sama bapak. "Kok lama", kata mereka. Ya maklum, sholat ied nya lumayan lama, terus ada acara ke makam juga. Kamipun sungkem bapak emak, dan saudara-saudara yang lain. Dilanjut dengan silaturahmi ke tetangga-tetangga dekat. Tapi saya pulang duluan, karena sudah kecapekan.
Ada kebahagiaan tersendiri buat emak, karena lebaran tahun ini ada kedua anak dan menantu disampingnya. "Ya, baru kali ini, lebaran anakku ngumpul semua", kata emak di sela-sela obrolannya dengan para tetangga.
Semoga, tahun depan kami masih dipertemukan dengan bulan suci ramadhan dan bisa menikmati lebaran dengan suasana yang lebih menyenangkan. Tambah satu menantu, dan tambah satu cucu buat emak sama bapak. Amiiin.
Jam 5.45 kami sudah berangkat, tapi masjid masih tampak sepi. Berbeda sekali dengan masjid di kampung saya, jam segitu pasti sudah hampir datang semua. Karena sholatnya dimulai lebih awal. Ketika saya datang, jamaah putri baru ada satu barisan yang semuanya tidak saya kenal *eh semuanya tidak kenal saya ding*. Tapi saya tahu mereka itu anak-anak asuh panti asuhan.
Setelah menunggu hampir 1 jam, barulah acara sholat ied dimulai. Sedangkan di seberang *masjid kampung saya* sudah terdengar sholawatan untuk mengiringi acara halal bihalal. Lumayan pegel juga kaki saya setelah duduk hampir satu jam menunggu. Hikz.
Setelah sholat ied selesai, tibalah acara halal bihalal. Satu persatu saling bersalaman dan saat itulah saya mulai mendengar isak tangis. Isak tangis barisan anak yatim yang makin lama makin memilukan. Lebaran taka ada keluarga disamping mereka, sama seperti yang saya rasakan selama 9 tahun di negeri orang. Lama kelamaan bukan hanya anak yatim saja yang menangis tapi juga jama'ah lain. Saya ikut trenyuh mendengarnya, tapi alhamdulillah saya tidak menangis.
Keponakan dari Jambi juga pulang kampung
Halal bihalal selesai, saya dan keluarga besar suami pergi ke makam yang terletak di belakang masjid. Kami duduk mengelilingi makam kakek nenek yang kebetulan bersebelahan. Setelah baca do'a-do'a, saya dan suami langsung pulang. Tidak sempat ke rumah mertua karena sudah terlalu siang, yang penting sudah sungkem sama mertua meskipun di masjid.
Sampai di rumah, ternyata kami sudah ditunggu emak sama bapak. "Kok lama", kata mereka. Ya maklum, sholat ied nya lumayan lama, terus ada acara ke makam juga. Kamipun sungkem bapak emak, dan saudara-saudara yang lain. Dilanjut dengan silaturahmi ke tetangga-tetangga dekat. Tapi saya pulang duluan, karena sudah kecapekan.
Saya dan adek
Semoga, tahun depan kami masih dipertemukan dengan bulan suci ramadhan dan bisa menikmati lebaran dengan suasana yang lebih menyenangkan. Tambah satu menantu, dan tambah satu cucu buat emak sama bapak. Amiiin.
Rabu, 22 Agustus 2012
Pagi
Pagi ini
trimakasih buat cuaca yang bersih
bersih dari kabut asap
trimakasih buat lingkungan yang aman
trimakasih buat senyum matahari
Engkau menciptakan segalanya
begitu indah
untuk kami nikmati
Trimakasih Penciptaku
Tuhan yang adil
Tuhan
aku memanggilMu
dalam setiap kesesakan didadaku
aku ingat betapa aku bodoh dan jahatnya
Tuhan
aku tau dan percaya
bahwa Engkau Tuhan yang adil
adil dalam setiap jalanMu
adil dalam setiap keputusanMu
Aku juga baru tau
bahwa Engkau mengurusi banyak masalah
setiap juta manusia yang ada dibumi ini
atau mungkin bermiliar jiwa
aku tidak tau berapa persis jumlahnya
Tapi yang
Kamis, 16 Agustus 2012
Bisnis Persewaan Buku
Ide ini muncul ketika aku begitu sulitnya mendapatkan bahan bacaan dikotaku. Untuk mendapatkan buku-buku aku harus membeli buku yang baru. Dan untuk membeli buku-buku baru itu butuh uang kan? Sedangkan untuk mencari buku bekas dikotaku sangatlah jarang. Disini daya minat membaca masihlah sangat minim. Dan itulah disaat aku pernah membaca sebuah usaha seseorang yaitu persewaan buku. Aku sangat
Rabu, 15 Agustus 2012
Kelalaian Membawa Berkah
"Mbak, aku mau berangkat, sekarang mau masuk pesawat. Do'akan lancar ya. Amin" bunyi sms dari adek yang dikirim kemarin jam 6.20 tapi baru sempat saya baca jam 7.00. Sempat bertanya-tanya dalam hati, katanya tgl 16 pulang, tapi kok sudah naik pesawat?. Tapi saya simpan pertanyaan tersebut, nanti saja kalau sudah sampai rumah baru ditanyakan.
Jam 8.20 sms lagi katanya sudah sampai Surabaya. Rencananya mau langsung pulang karena bawaannya lumayan banyak. Alhamdulillah perjalanan lancar, tidak terlalu macet. Jam 13.30 sudah telp minta dijemput. Tak lama kemudian, kami sudah bisa bertemu dengan adek.
Kami ngobrol ngalor ngidul melepas kangen sambil bongkar oleh-oleh dari calon mertuanya. Ada satu kardus besar isinya macam-macam kue. Kue yang tidak pernah saya temui sejak saya kerja di Hong Kong. Ada putri salju, nastar, kastengel, dan masih banyak lagi. Alhamdulillah, tidak perlu beli kue lebaran lagi nich. Karena embah sudah tiada, jadi tidak perlu menyiapkan kue terlalu banyak.
Setelah kami tanya kenapa pulangnya cepat? Ternyata, sekretaris perusahaannya lalai belum membelikan tiket untuk tgl 16. Dan kebetulan yang ada tgl 15 itupun harganya lebih mahal. Ya sudah adek mau saja, lha wong yang bayarin boss nya aja kok.
Cuti yang seharusnya tgl 16-26 agustus itu, berubah jadi tgl 16-27 agustus. Jadi kami bisa bersama lebih lama. Mungkin ini lebaran terakhir, adek pulang sendirian. Karena tahun depan insyaallah sudah bisa pulang kampung bersama istrinya. Ini yang namanya kelalaian membawa berkah. :).
Jumat, 10 Agustus 2012
Putu Ayu Salah Terigu
Untuk kedua kalinya emak gagal bikin putu ayu. Dulu pernah sekali gagal, lalu emak mengganti merk tepung terigunya. Selanjutnya, putu ayu emak hasilnya benar-benar ayu dan memuaskan.
Sore itu, putu ayu emak tidak mau mekar dan bantat. Emak sempat pusing, menyaksikan putu ayunya. Mau bikin lagi bahannya sudah habis dan tidak ada yang disuruh untuk beli bahan. Akhirnya emak nekad mau memberikan putu ayu tersebut kepada pemesannya.
Saya yang melihat putu ayu emak seperti itu, langsung protes. "Wah bisa merusak nama baik kalau tetep dikasihkan mak", kata saya. "Lha piye? Masak bakule salah kasih terigu ke emak?", kata emak. Tidak tega rasanya kalau putu ayu gagal itu dikasih ke orang. Akhirnya saya berangkat ke toko beli bahan lagi.
Saya sempat menanyakan ke penjualnya, apa salah kasih terigunya. Katanya tidak, terigunya sudah bener yang itu. Ya sudah, saya nyerah dan tetap menerima terigu yang sama. Dan sampai rumah, dengan dibimbing emak, saya mulai meracik bahan-bahan lalu mengaduknya dengan mixer selama 20 menit.
Setelah mengoles cetakan dengan minyak, saya mulai memasukkan adonan ke dalam cetakan lalu dikukus selama 15 menit. Setelah 15 menit, emak membuka tutup panci dan hasilnya... putu ayunya mekar tapi begitu tutup disingkirkan, putu ayunya mendadak menjadi mimpes seperti daun putri malu yang tersentuh. Emak langsung lemes tak ada semangat. Lagi-lagi produk kami gagal dan semakin dingin, putu ayunya semakin kecil.
"Sabar mak, sekali-kali memang harus rugi. Masak mau untung terus?" kata saya menghibur emak. Dan ketika orang yang pesan mengambil, emak hanya bisa pasrah dan berniat memberikannya saja, tidak usah dibeli. Tapi orangnya tidak mau dan ngeyel mau membayar. Ya sudah... emak hanya menghargai putu ayu gagalnya separuh harga. Lumayan, masih dapat uang meskipun tidak cukup buat beli bahan. :).
Besoknya, emak ada pesanan jajan gorengan dan membeli terigu di toko yang sama. Kali ini hasil gorengan emak lain dari biasanya, lebih garing dan enak. Melihat hasil gorengan emak itu, emak menganalisa kalau penjual terigunya salah taruh terigu. Terigu yang murah di taruh di tempat terigu yang mahal, sehingga putu ayu emak rusak. Sedangkan terigu yang mahal di taruh di tempat terigu yang murah, jadinya gorengan emak enak. Harus lebih hati-hati kalau beli terigu lagi.
Beberapa hari kemudian, ada lagi yang pesan putu ayu. Sebenarnya emak trauma dan tidak mau bikin lagi. Tapi orangnya ngeyel pesan putu ayu. Akhirnya emak terima dan saya memilih beli terigu di pasar. Takut, emak gagal lagi, karena pesanannya lumayan banyak. Dan alhamdulillah.... setelah terigunya beli di pasar, benar-benar ayu putunya. Kerugian kemarin bisa tertutupi dech jadinya. :)
Sore itu, putu ayu emak tidak mau mekar dan bantat. Emak sempat pusing, menyaksikan putu ayunya. Mau bikin lagi bahannya sudah habis dan tidak ada yang disuruh untuk beli bahan. Akhirnya emak nekad mau memberikan putu ayu tersebut kepada pemesannya.
Saya yang melihat putu ayu emak seperti itu, langsung protes. "Wah bisa merusak nama baik kalau tetep dikasihkan mak", kata saya. "Lha piye? Masak bakule salah kasih terigu ke emak?", kata emak. Tidak tega rasanya kalau putu ayu gagal itu dikasih ke orang. Akhirnya saya berangkat ke toko beli bahan lagi.
Saya sempat menanyakan ke penjualnya, apa salah kasih terigunya. Katanya tidak, terigunya sudah bener yang itu. Ya sudah, saya nyerah dan tetap menerima terigu yang sama. Dan sampai rumah, dengan dibimbing emak, saya mulai meracik bahan-bahan lalu mengaduknya dengan mixer selama 20 menit.
Setelah mengoles cetakan dengan minyak, saya mulai memasukkan adonan ke dalam cetakan lalu dikukus selama 15 menit. Setelah 15 menit, emak membuka tutup panci dan hasilnya... putu ayunya mekar tapi begitu tutup disingkirkan, putu ayunya mendadak menjadi mimpes seperti daun putri malu yang tersentuh. Emak langsung lemes tak ada semangat. Lagi-lagi produk kami gagal dan semakin dingin, putu ayunya semakin kecil.
"Sabar mak, sekali-kali memang harus rugi. Masak mau untung terus?" kata saya menghibur emak. Dan ketika orang yang pesan mengambil, emak hanya bisa pasrah dan berniat memberikannya saja, tidak usah dibeli. Tapi orangnya tidak mau dan ngeyel mau membayar. Ya sudah... emak hanya menghargai putu ayu gagalnya separuh harga. Lumayan, masih dapat uang meskipun tidak cukup buat beli bahan. :).
Besoknya, emak ada pesanan jajan gorengan dan membeli terigu di toko yang sama. Kali ini hasil gorengan emak lain dari biasanya, lebih garing dan enak. Melihat hasil gorengan emak itu, emak menganalisa kalau penjual terigunya salah taruh terigu. Terigu yang murah di taruh di tempat terigu yang mahal, sehingga putu ayu emak rusak. Sedangkan terigu yang mahal di taruh di tempat terigu yang murah, jadinya gorengan emak enak. Harus lebih hati-hati kalau beli terigu lagi.
Beberapa hari kemudian, ada lagi yang pesan putu ayu. Sebenarnya emak trauma dan tidak mau bikin lagi. Tapi orangnya ngeyel pesan putu ayu. Akhirnya emak terima dan saya memilih beli terigu di pasar. Takut, emak gagal lagi, karena pesanannya lumayan banyak. Dan alhamdulillah.... setelah terigunya beli di pasar, benar-benar ayu putunya. Kerugian kemarin bisa tertutupi dech jadinya. :)
Putu ayu hasil karya saya dan emak yang tidak salah terigu. :)
Tulisan ini diikutsertakan dalam "Giveaway Nyam Nyam Enny Mamito"
Kamis, 09 Agustus 2012
"KASIH DAN SETIA"
JANGANLAH KIRANYA KASIH DAN SETIA MENINGGALKAN ENGKAU. KALUNGKANLAH ITU PADA LEHERMU DAN TULISKANLAH ITU PADA LOH HATIMU.
pict from google
Selasa, 07 Agustus 2012
"aku memilih Diam"
Kau tau pelangi
telinga ini rasanya tidak mau mendengar omongan orang lain
aku sudah menduga
ini akan menjadi bahan perbincangan
orang-orang dilingkungan kita
Kau tau apa yang dikatakan?
kau mungkin tidak memikirkan ini
karna kau jauh tidak berada di kota ini
jadi kau tidak merasa risih
akan suara2 itu
tapi aku
Omongan dua,tiga,empat orang
aku yakin ini akan bertambah
Minggu, 05 Agustus 2012
Welcome Agustus
Teryata sudah memasuki bulan kedelapan di tahun 2012 ini. Tujuh bulan berlalu pencapaian apakah yang sudah aku capai? Apa mimipi-mimpi hanya tinggal mimpi buatku. Aku tidak mau. Aku mau mengejarnya. Terlalu banyak kisah dibulan sebelumnya. Air mata. Ya, aku memaknainya seperti itu. Memang air mata tidaklah menyelesaikan masalah. Tapi cukup kesedihanku dibulan itu. Aku tidak mau
Bukan Pengamen Biasa
Meskipun saya tinggal di kampung, tapi kadang-kadang ada pengamen atau orang yang hanya menengadahkan tangan minta sedekah yang singgah di toko saya. Dan kebetulan, semuanya tidak mirip orang susah. Badannya masih sehat, ada juga yang dandannya [agak] menor bermodal "icik-icik" dari tutup botol. "Kok ga malu", kata beberapa orang yang kebetulan tahu.
Biasanya saya langsung kasih mereka recehan, dan merekapun langsung ngacir pergi meskipun lagu yang mereka bawakan baru sekata atau dua kata. Tapi ada satu pengamen yang membawa alat tradisional dari bambu yang bisa menghasilkan irama indah. Pengamen inipun memasang tarif satu lagu seribu rupiah dan bisa request lagu yang kita sukai. Tapi yang jelas tidak mengecewakan, karena setiap lagu diselesaikan dengan tuntas meskipun uangnya sudah dikasih duluan.
Karena musiknya yang enak di dengar, banyak orang yang dengan ringan tangan mengeluarkan uang lembaran [bukan recehan] agar bisa menikmati musiknya lebih lama. Tapi sayangnya pengamen ini belum tentu sebulan sekali lewat daerah saya. :).
Gambar bapak itu sempat saya ambil dengan sembunyi-sembunyi. Alatnya dari bambu, unik, sederhana tapi menghasilkan suara yang beraneka ragam. Dan duduknya di dingklik yang diikat di pinggangnya. Jadi bapak itu ga perlu repot-repot angkat dingkliknya. :)
Gambar bapak itu sempat saya ambil dengan sembunyi-sembunyi. Alatnya dari bambu, unik, sederhana tapi menghasilkan suara yang beraneka ragam. Dan duduknya di dingklik yang diikat di pinggangnya. Jadi bapak itu ga perlu repot-repot angkat dingkliknya. :)
Jumat, 03 Agustus 2012
Sinopsis "One Last Chance - Stephanie Zen"
Judul : One Last Chance
Penulis : Stephanie Zen
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Sinopsis
Adrienne Hanjaya, novelis muda berbakat yang buku-bukunya selalu bestseller, mempunyai satu prinsip: Tak boleh ada patah hati yang tak menghasilkan royalti.
Setiap kisah cintanya yang berantakan selalu dituangkan Adrienne dalam naskah. Semuanya. Dengan nama tokoh pria yang
Rabu, 01 Agustus 2012
PIN kok Bisa Lupa??
"Mbak, kalau sekali lagi salah, nanti ATMnya keblokir lho", kata kasir ketika 2 kali saya salah memasukkan pin. Saya kaget, dan buru-buru telpon suami menanyakan pin yang benar. Sialnya, suami juga lupa berapa pin nya, padahal yang terakhir pakai ATM ya suami. Karena suami juga lupa, akhirnya saya nekad memencet sekali lagi dengan pin yang sama. "ting... tong...", tetap juga salah. Dan kasir menyatakan ATM saya keblokir dan tidak bisa digunakan untuk membayar uang tiket kereta api yang saya beli di Alfa Mart.
Kebetulan, salah satu pegawainya ada yang punya ATM dan saya meminta adik saya mentransfer sejumlah uang untuk membayarnya. Dan anehnya lagi, adik saya gagal melakukan transaksi. Entah nomer rek yang salah atau apa, kami tidak tahu.
Karena saya tidak punya uang cash, dengan terpaksa sayapun pulang dan pinjam ATM suami. Saya segera ke ATM ambil uang cash. Dan lagi-lagi suami salah kasih saya pin. Setelah berusaha mengingat-ingat lagi, akhirnya keluar juga uangnya. Padahal belum tua, tapi kok sudah pikun, pin saja sampai lupa. Padahal ATM kami ga banyak lho. Hikz
Uang sudah di tangan dan saya segera kembali ke AlfaMart. Setelah menunggu lumayan lama dan membayar sejumlah uang, akhirnya 4 tiket bisa saya booking untuk tgl 1 bulan depan. Saya tersenyum.... dengan tiket itu, keluarga saya akan pergi ke Jakarta untuk melamar calon istri adik saya.
Meskipun tiket yang kami dapat mundur seminggu dari rencana, karena tiket yang kami inginkan sudah full. Tak apalah yang penting keluarga bisa berangkat ke Jakarta. Sayangnya saya tidak bisa ikut, karena keadaan saya tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh. Nanti kalau resepsi saja baru boleh ikut, kata emak.
Semoga, semua berjalan lancar. Agar adik saya segera mempunyai teman hidup. Biar ada yang menemani melalui hari. Biar ga mikirin gambar bangunan terus, tapi saatnya mikir membangun rumah tangga. Amiiin. ^_^.
Langganan:
Postingan (Atom)