Kamis, 23 Agustus 2012

Cerita Lebaranku

Lebaran tahun ini, untuk pertama kalinya saya ikut sholat ied di masjid besar kampungnya suami. Meskipun suami sudah tercatat sebagai warga di kampung saya, tapi untuk sholat jum'at masih tetap di kampungnya, begitu juga dengan sholat ied kali ini. Sebenarnya saya pingin sholat di kampung sendiri, tapi karena adek sudah boncengan sama bapak, mau tak mau saya harus ikut suami.


Jam 5.45 kami sudah berangkat, tapi masjid masih tampak sepi. Berbeda sekali dengan masjid di kampung saya, jam segitu pasti sudah hampir datang semua. Karena sholatnya dimulai lebih awal. Ketika saya datang, jamaah putri baru ada satu barisan yang semuanya tidak saya kenal *eh semuanya tidak kenal saya ding*. Tapi saya tahu mereka itu anak-anak asuh panti asuhan.

Setelah menunggu hampir 1 jam, barulah acara sholat ied dimulai. Sedangkan di seberang *masjid kampung saya* sudah terdengar sholawatan untuk mengiringi acara halal bihalal. Lumayan pegel juga kaki saya setelah duduk hampir satu jam menunggu. Hikz.

Setelah sholat ied selesai, tibalah acara halal bihalal. Satu persatu saling bersalaman dan saat itulah saya mulai mendengar isak tangis. Isak tangis barisan anak yatim yang makin lama makin memilukan. Lebaran taka ada keluarga disamping mereka, sama seperti yang saya rasakan selama 9 tahun di negeri orang. Lama kelamaan bukan hanya anak yatim saja yang menangis tapi juga jama'ah lain. Saya ikut trenyuh mendengarnya, tapi alhamdulillah saya tidak menangis.
 Keponakan dari Jambi juga pulang kampung

Halal bihalal selesai, saya dan keluarga besar suami pergi ke makam yang  terletak di belakang masjid. Kami duduk mengelilingi makam kakek nenek yang kebetulan bersebelahan. Setelah baca do'a-do'a, saya dan suami langsung pulang. Tidak sempat ke rumah mertua karena sudah terlalu siang, yang penting sudah sungkem sama mertua meskipun di masjid.

Sampai di rumah, ternyata kami sudah ditunggu emak sama bapak. "Kok lama", kata mereka. Ya maklum, sholat ied nya lumayan lama, terus ada acara ke makam juga. Kamipun sungkem bapak emak, dan saudara-saudara yang lain. Dilanjut dengan silaturahmi ke tetangga-tetangga dekat. Tapi saya pulang duluan, karena sudah kecapekan.
Saya dan adek 

Ada kebahagiaan tersendiri buat emak, karena lebaran tahun ini ada kedua anak dan menantu disampingnya. "Ya, baru kali ini, lebaran anakku ngumpul semua", kata emak di sela-sela obrolannya dengan para tetangga.

Semoga, tahun depan kami masih dipertemukan dengan bulan suci ramadhan dan bisa menikmati lebaran dengan suasana yang lebih menyenangkan. Tambah satu menantu, dan tambah satu cucu buat emak sama bapak. Amiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar