Alfi ikut ke Toko

Minggu ini, bapaknya Alfi lagi banyak job angkut-angkut barang. Ada mebel, resplang, dan angkut batu bata 15 ribu biji. Sempat kaget juga dapat rejeki nomplok ngangkut batu bata segitu banyak. Seneng tapi repot juga karena saya harus bantuin jaga toko. Kebetulan tempatnya agak jauh, jadi suami tidak bisa wira-wiri pulang ketika kulinya kerja. 

Saya harus berangkat pagi dan meninggalkan Alfi di rumah. Setelah pekerjaan emak selesai, baru emak nyusul ke toko sambil gendong Alfi. Kebetulan bapak lagi sibuk ngurusin air di sawah, jadi setelah ngantar langsung pergi ke sawah. Terpaksa Alfi ikut jualan di toko sampai mbahkungnya pulang dari sawah, sekitar jam 1 siang. 

Alhamdulillah, Alfi tidak rewel meskipun ruang untuk bermainnya sempit dan panas. Dia malah gembira sekali kalau lihat banyak kendaraan lewat. Dan yang paling nggemesin, dia ndak pernah takut kepada siapapun yang baru dia kenal. Tak segan-segan dia minta gendong orang tersebut dengan mengulurkan kedua tangannya. :).

Yach.... mungkin Alfi sudah terbiasa diajak kerja sejak dalam kandungan. Mulai hamil muda sampai beberapa jam sebelum melahirkan, saya tetap ikut jaga toko. Sebenarnya ada niat istirahat 2 mingguan sebelum melahirkan, tapi keburu lahir aja tuch si Alfi. :). 

Tempat bermain yang sempit, tapi tetap gembira. Sempat usil pegang-pegang kabel juga, tapi setelah saya tutup dia tidak mau memegang lagi. 

Melihat orang lewat dari balik kaca etalase. :).

*Adegan berbahaya* Paling was-was kalau ditinggal keluar tiba-tiba ambil posisi kayak gini. Karena masih belajar merangkak, kadang-kadang belum bisa menjaga keseimbangan tubuhnya. Takut nyungsep di lantai gitu lho. :)

Kalau sudah capek bermain, Alfi tertidur pulas diantara tumpukan kardus. Suara kendaraan yang lalu lalang tak akan mampu mengusik tidur lelapnya."Oalah nduk.... kok melas tenan" kata mbah utinya. Kadang memang tidak tega, tapi kami tidak mau memanjakannya. Sabar ya nak.... bukan kami tak sayang kamu, tapi kami ingin kamu tumbuh menjadi anak yang tangguh. :).