Jumat, 18 Oktober 2013

Kejadian Aneh Saat Perjalanan Ke Blitar

Sabtu 12 Oktober, suami pergi ke Blitar untuk mengambil kelapa dari calon besannya saudara kami. Kami sempat heran, kelapa saja masa harus ambil sampai Blitar? Bukannya ongkos Madiun-Blitar bisa buat beli kelapa di Madiun? Tapi karena yang nyuruh saudara, meskipun agak berat ya harus berangkat. :)

Karena akan melakukan perjalanan jauh, suami mengganti 2 ban depan. Kebetulan ada rejeki lebih, jadi sekalian diganti yang baru aja. Selain ganti ban dan menyiapkan ban serep, suami juga melakukan cek kendaraan agar perjalanannya lancar. Biasanya saya yang paling cerewet untuk mengingatkan cek kendaraan. Karena dulu pernah kehabisan air Aki saat pergi ke Solo. Akibatnya Aki terbakar dan harus ganti baru donk. :(.

Sabtu jam 3 pagi, suami berangkat dari rumah kemudian menjemput saudara yang kenal daerah Blitar. Sebelum berangkat tak lupa saya berpesan "Dompet sudah? Surat-suratnya sudah? Hati-hati, pelan-pelan, kalau capek istirahat, kalau nyetir jangan angkat telpon dan jangan lupa do'a ya mas". Mungkin saya terkesan cerewet tapi kalau tidak diingatkan kadang-kadang suka lupa. :).

Perjalanan dari Madiun berjalan lancar karena memang masih terlalu pagi. Menjelang Shubuh, sudah mau keluar dari daerah Ponorogo, tiba-tiba suami tidak bisa mengendalikan kendaraan. Perasaannya, mobil seperti berjalan di atas air, terombang ambing, tidak bisa di rem maupun mematikan mesin. Saat itu suami hanya pasrah sambil menyebut nama ALLAH. 

Beberapa menit kemudian, tiba-tiba mobil berhenti dan mesinnya mati sendiri. Posisi mobil melintang memotong jalan dan depannya sudah jurang. Suami kaget juga melihat posisi mobil seperti itu. Lalu suami menyuruh temannya untuk melihat ada kendaraan lewat atau tidak. Suami segera menghidupkan mesin lagi. Alhamdulillah, bisa hidup lagi dan segera dipinggirkan.

Ternyata bukan hanya suami yang merasakan keanehan tersebut, tapi juga temannya. Katanya, mobil jalannya mobat mabit ke kiri dan kekanan. Tapi mereka tetap bersyukur, karena tidak ada kendaraan lain yang melintas  saat mobil berhenti memotong jalan. Andai saja ada kendaraan lain atau mesin tidak mati sendiri.... Ach saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.

Setelah menenangkan diri sebentar, perjalanpun dilanjutkan. Mereka sempat istirahat untuk sholat shubuh dan sarapan. Sekitar jam 7 pagi, mereka sudah sampai ke tempat tujuan. Sang Tuan rumah pun menyuruh mereka istirahat. 

Dan ternyata memang bukan hanya kelapa saja yang diberikan, melainkan ada ayam kampung, telur, kelapa muda, gula dll, yang jumlahnya sangat banyak. Pantas saja dibelain ambil sampai ke Blitar. :).

Setelah istirahat cukup, merekapun pamitan mumpung cuaca belum terlalu panas. Alhamdulillah perjalanan pulang lancar dan jam 13.30 mereka sudah sampai Madiun. Suami langsung sholat dhuhur, kemudian tidur. Sedangkan barang-barang diturunkan sang tuan rumah. Setelah capeknya hilang baru suami pulang.

Kejadian aneh ini sempat membuat kami berpikir, mungkinkah ada makhluk lain yang mengganggu perjalanan suami? Atau karena suami tidak begitu ikhlas membantu? Entahlah.... Tapi dari kejadian ini mengingatkan kami untuk selalu mengingat ALLAH agar apapun yang kita lakukan selalu dalam lindunganNYA. Amin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar