Oktober telah berlalu, dan Nopember telah datang menghampiri. Sejenak aku diam, mengenang sebuah perjalanan panjang bersama orang yang aku cintai. Tak terasa, hampir 11 tahun aku bersamanya. Waktu yang tidak sebentar untuk sebuah Cinta yang berstatus Long Distante. Cinta yang terpisah oleh jarak dan waktu. Dimana tak akan ada pundak tuk bersandar ketika raga ini lelah. Tak ada yang meraih tangan ini ketika ku terjatuh dan tersungkur. Tak ada yang mengambilkan tissue ketika aku kalah dan menangis. Tak ada yang mengelus rambut ini ketika ku ingin bermanja dan merasakan hangatnya cinta. (pinjam kata-katanya Mbak Susi)
Yach.... aku hanya mampu mendengar dukungannya lewat suara saja. Aku hanya bisa merasakan tulus cintanya melalui kata-kata. Namun....Aku gembira, aku suka, dan aku bahagia meskipun semua tak terwujud dalam bentuk nyata.
Kadang aku bertanya, inikah yang namanya kesetiaan?? Ataukah ini yang disebut kebodohan??. Aku telah menghabiskan sekian dari waktuku hanya untuk menanti seorang laki-laki biasa yang tak punya apa-apa. Padahal, banyak laki-laki berduit yang bisa menjamin kebahagiaan duniaku. Banyak laki-laki pintar dan berpendidikan yang bisa aku pilih untuk menjadi suamiku.
Ketika ada yang bertanya "calon suamimu kerja dimana??", Akupun menjawab "tidak kerja". Ketika ada sahabatku yang berkata "cari pacar kok pengangguran", akupun hanya tersenyum dan tak goyah pendirianku untuk memilihnya. Ya.... aku tetap memilihnya.
Begitupun dengan dia, banyak wanita cantik dan baik yang bisa dipilih untuk menjadi istrinya. Namun, dia membiarkan 30 tahun berlalu begitu saja hanya untuk menunggu seorang wanita biasa yang jauh dari sempurna dan banyak kesalahannya. Maaf itu selalu terucap dari bibirnya, dan dia selalu setia dalam penantiannya. Karena dia yakin, wanita itu adalah yang terbaik yang dipilihkan ALLAH untuk dirinya.
Kadang cinta memang aneh, kehadirannya yang tidak disangka-sangka telah membuat kami buta dan tak pedulikan apa-apa. Yang ada hanya ingin hidup bersama dalam suka maupun duka. Dan ternyata, jalan untuk menuju kebersamaan penuh dengan liku-liku. Jurang curam harus kami lalui, bukit terjal harus kami daki. Ada kalanya kerikil tajam melukai kaki kami, ada kalanya kami tersungkur dan terjatuh dalam lubang kehinaan. Namun..... kami bertahan dan terus bertahan hingga saat ini.
Sekarang..... orang yang kucintai mampu berdiri, dia bukan ulat yang menjijikkan lagi. Dia telah berubah menjadi kupu-kupu indah yang menghiasi taman hatiku. Ya.... hanya hatiku, bukan hati orang lain. Dan aku??? Aku bukan gadis tomboy lagi, aku bukan gadis yang pecicilan lagi. Aku..... adalah seorang istri yang berusaha jadi yang terbaik untuk suamiku.
Kalau 3 tahun lalu calon suamiku hanya mampu menyambutku di pintu kedatangan Bandara Juanda. Tapi kali ini, suamiku akan menggandeng tanganku turun dari pesawat di Bandara Juanda. Iya.... aku tak akan sendiri (lagi) dalam 4 jam lebih perjalananku ke Indonesia. Perjalananku tak akan membosankan lagi, karena ada suamiku tercinta duduk disampingku. Semoga ALLAH melindungi perjalanan kami Amiiin.
Sebentar lagi.... pada tanggal 11 bulan 11 2011, kami yang terpisahkan oleh jarak dan waktu akan bersatu. Merajut hari dan menggapai mimpi di negeri sendiri. Bersama, dan tak akan ada yang memisahkan kami lagi (Insyaallah). Melanjutkan perjuangan, demi sebuah masa depan. Untuk menggapai keluarga Sakinah Mawadah Warohmah yang diridhoi ALLAH swt. Amiiin.
Sebentar lagi.... pada tanggal 11 bulan 11 2011, kami yang terpisahkan oleh jarak dan waktu akan bersatu. Merajut hari dan menggapai mimpi di negeri sendiri. Bersama, dan tak akan ada yang memisahkan kami lagi (Insyaallah). Melanjutkan perjuangan, demi sebuah masa depan. Untuk menggapai keluarga Sakinah Mawadah Warohmah yang diridhoi ALLAH swt. Amiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar