Rabu, 20 Februari 2013

Jangan Janji Sama Bayi

"Anakmu arep tak tukokne gelang (Anakmu mau tak beliin gelang)", kata emak setelah membuka amplop-amplop dari tetangga yang datang waktu Alfi di Aqiqah. Alhamdulillah waktu itu tamunya banyak banget. Mungkin karena emak punya hajatnya sudah lama, hampir 5 tahun lalu waktu saya nikah. Sedangkan emak sering nyumbang kalau tetangga punya hajat. Jadi sekarang saatnya membuka celengan. :).

Karena takut uangnya habis kalau dipegang sendiri, emak menitipkan uang 500ribu ke saya. "Emang ada yang harga segitu?" tanya saya. "nek kurang yo tambahono", jawab emak. Rencananya entar aja kalau waktunya sudah longgar baru dibeliin. Ya sudah saya manut meskipun harus keluar uang kalau ada kekurangan.

Tapi beberapa malam ini Alfi agak rewel dan maunya di pangku atau digendong terus. Saya dan emak gantian jagain Alfi sambil terkantuk-kantuk. Kami tidak punya pikiran macem-macem tentang rewelnya Alfi. Namanya juga bayi, bisanya khan cuma nangis. :).

Kebetulan emak ketemu sama kakaknya. Mungkin emak cerita kalau janji mau beliin Alfi gelang. "Lha wes janji kok ra ndang di tukokne. Makane rewel (sudah janji kok belum di beliin, makanya rewel)", kata kakak emak. Saya sempat tak percaya, masa iya gara-gara dijanjini sesuatu Alfi bisa rewel begitu. Meskipun tidak percaya, tapi saya berniat segera membelikannya.

Dengan diantar tetangga sebelah, saya pergi ke pasar. Saat saya pergi, Alfi masih rewel dan belum mau tidur nyenyak sejak jam 11 kemarin malam. Sebentar tidur, meleknya lama, sebentar tidur, meleknya lama lagi begiru seterusnya. Bisa dibayangkan gimana ngantuknya saya dan emak setelah semalaman diajak ronda sama Alfi.

Menurut cerita emak, sekitar sejam saya pergi Alfi baru bisa tidur nyenyak. Mungkin saat Alfi bisa tidur, saya sudah mendapatkan gelangnya. Tapi karena saya belanja keperluan toko dulu, jadi perginya agak lama.

Dan ketika saya pulang dari pasar, Alfi masih tidur nyenyak. Pelan-pelan saya memakaikan gelang ke tangan Alfi. Seketika itu juga Alfi senyum-senyum dalam tidurnya. Wajahnya sumringah, tangannya langsung diangkat ke atas. Seolah ingin memberitahukan ke semua orang kalau gelangnya baru. Hikz.
"Ini lho, gelang dari embah utiku"  :).

Waktu mau di mandiin, embahnya mau melepas gelangnya. Niatnya mau disimpan, karena terlalu kebesaran. Tapi Alfi menggenggamnya dengan erat, seperti tidak mau pisah sama gelangnya. :)

Mungkinkah Alfi rewel karena kami belum menepati janji kami?? Entahlah.... Yang penting kami sudah menepatinya, dan lain kali kami akan berhati-hati kalau mau janjini sesuatu untuk Alfi. "Entar malem bobox yang nyenyak ya nak.....". 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar