Senin, 17 Juni 2013

Memasuki Kepala Tiga

15 juni 30 tahun lalu, beberapa hari setelah terjadi gerhana matahari total, seorang bayi mungil yang cantik lahir ke dunia ini. Mungkin, bayi mungil itu tak ingin melihat terjadinya gerhana matahari total, sehingga dia kerasan didalam perut ibunya selama 10 bulan lebih.

Orang menyebutnya bukan bayi biasa, karena ketika umurnya baru 5 hari, dia sudah bisa menghabiskan sebuah pisang yang lumayan besar. Ibunya terpaksa menyuapi pisang karena tangisnya cetar membahana dan tak henti-henti. Tapi itu hanya berlangsung beberapa hari, selanjutnya bayi itu kembali seperti bayi pada umumnya yang hanya minum ASI.



Tapi bukan ASI dari ibunya, melainkan ASI dari budhenya (kakak kandung ibunya) yang kebetulan punya bayi laki-laki yang berumur sebulanan. Setiap ibunya mau memberi ASI, dia selalu menangis histeris sambil mengangkat kepalanya. Dia juga tidak doyan susu formula, hanya ASI dari budhenya yang dia mau.

Sebenarnya banyak yang melarang, karena anak budhenya laki-laki. Takutnya kalau besar nanti, mereka saling suka dan menikah. "Di ingat-ingat lho ya.... kalau besar nanti mereka jangan sampai menikah. Karena mereka satu ibu susu", begitu pesan orang-orang.

Tapi hal itu tidak berlangsung lama, ketika usianya tepat 2 bulan dia baru mau minum ASI ibunya. Selanjutnya, bayi itu tumbuh, tumbuh, dan tumbuh menjadi gadis dewasa yang saat ini umurnya tepat 30 tahun. Dia juga sudah menjadi seorang istri dan ibu dari seorang peri kecil bernama Alfi.

Ternyata bayi yang kata orang bukan bayi biasa itu adalah saya sendiri. Dan sekarang, saya juga bisa merasakan apa yang emak saya rasakan dulu. Alfi juga baru mau minum ASI ketika umurnya 2 bulan, suka nangis histeris tapi tak seheboh saya dulu. "Ada yang diturun tuch", kata orang-orang setiap Alfi nangis. Tapi Alfi tidak kerasan di dalam perut seperti saya dulu, karena Alfi harus melihat indahnya dunia sebelum usianya genap 9 bulan di dalam perut saya. Dan alhamdulillah, Alfi doyan susu formula jadi ndak kerepotan cari ibu susu. hehe.

Alhamdulillah.... usia saya sudah memasuki kepala tiga. Alhamdulillah....ALLAH masih memberi kesempatan saya untuk melihat indahnya dunia. Semoga ALLAH memberi umur panjang agar bisa mengantarkan Alfi menjadi anak yang sholehah dan memberi manfaat untuk keluarga, agama dan negara. Dan semoga sisa umur saya penuh berkah. Amin.

Bersamaan dengan ultah saya, Alfi juga ulang bulan yang ke 5. Di usianya yang ke 5 bulan, Alfi makin pinter, makin gemuk, makin tembem, makin panjang, dan makin lincah. Alfi sudah bisa guling-guling tapi masih suka kejedok lantai karena baliknya dari tengkurap terlalu cepat. Alfi juga mulai belajar makan pisang atau bubur sungsum (dari tepung beras). Dan masih banyak lagi perkembangannya yang bikin gemes siapa saja. Cepat besar ya nak.... :)

Sebagai kado ultah, saya dan Alfi diajak jalan-jalan sama suami ke Madiun dan bisa kopdar sama Mbak Reni. Cerita kopdarnya di posting berikutnya saja. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar