Sabtu, 25 Juni 2011

MALAM PERTAMA OH INDAHNYA

Hari ini seperti halnya sahabat blogger saya Mbak Hani (yang lagi ulang tahun) adalah hari special buat saya. Yach.... hari ini, tepat 3 tahun saya mengakhiri masa lajang. Meskipun 26 juni bukan nikah resmi di depan pak penghulu dan hanya nikah di depan seorang kyai. Tapi bagi saya, hari ini (3 tahun lalu) saya sudah resmi menjadi seorang istri. Mungkin anda bertanya "kenapa kok harus nikah siri??". Saya sendiri kurang tahu pasti, tapi menurut suami saya ini salah satu syarat yang harus di penuhi sebagai santri di Pesantren (tempat suami saya dulu  ngaji). Nikahnya juga harus di Pesantrennya di Nganjuk. Awalnya keluarga saya tidak setuju "kenapa kok harus ke Nganjuk, di Madiun aja banyak Kyai" kata ibu saya.  Tapi akhirnya setuju juga.


Saya yang waktu itu cuma di kasih cuti 2 minggu untuk melaksanakan nikah, jadi kerepotan sendiri (kisah lengkapnya baca DISINI). Apalagi waktu di HongKong ga sempat mempersiapkan diri. Jadinya nanti malam mau ke Nganjuk ijaban, siangnya masih wira wiri beli baju, ngurus surat-surat yang belum beres karena saya ga ada, dll. Saya dipaksa jadi wonderwomen yang harus tetap kuat meskipun badan remuk setelah perjalanan panjang dari HongKong. Dan alhamdulillah ALLAH memberi kesehatan, kekuatan serta keselamatan kepada saya. Yang kata orang kalau mau nikah ga boleh keluar rumah nanti ada halangan. Yach.... namanya juga mitos, mungkin hanya berlaku buat mereka yang punya banyak waktu bukan buat saya. Hikz

Setelah persiapan beres, sekitar jam 3 siang kami berangkat ke nganjuk.  Hanya beberapa orang saja yang ikut, karena cuma bawa 1 mobil. Yang jelas bapak saya ikut sebagai wali nikah saya. Dan sampai sana hampir maghrib. Hanya sempat ngobrol sebentar dengan kyai dan keluarganya Adzan maghrib berkumandang. Kamipun melaksanakan sholat Maghrib berjama'ah. 

Sholat selesai, kami pun berkumpul di ruangan kecil tapi muat sekitar 30 orang.  Ada kyai, calon suami saya yang hanya pakai sarung dan hem putih, saya juga hanya berbalut kebaya sederhana dan berjilbab putih. Waktu saya tanya "Mas, cuma pakai kaya gini?". Jawabnya "iya, cuma kayak gini biasanya". Ada keluarga dan juga beberapa santri yang menyaksikan prosesi pernikahan kami. Rasanya lemes gemetaran tubuh ini, seakan tanpa tulang. Suami saya bilang kalau akad nikahnya pakai bahasa arab, dan kalau ga hafal mengucapkannya, nanti pernikahannya pasti ada kendala. Widiiiiih makin takut aja saya.Yach.... mungkin hanya mitos saja hehe. Tapi alhamdulillah..... apa yang saya takutkan tidak terjadi, karena suami saya lancar mengucapkan ijab Qobulnya dengan bahasa Arab. Subhanallah.....saya kagum sama suami saya. Hal yang tidak pernah saya tahu dan tidak pernah diakuinya kalau bisa ngaji meskipun ga sepandai yang lain. ^_^
Prosesi pernikahan kami yang sederhana hehe

Kyai yang menikahkan kami, tapi sayangnya beliau dipanggil ALLAH beberapa bulan setelah kami menikah. Kami bersyukur, masih sempat di nikahkan oleh beliau. Andai kami mengulur waktu, mungkin saya ga akan pernah ada kesempatan untuk bertatap muka. Pesan beliau "menikah itu bukan cari teman tapi cari musuh". Waktu itu saya belum begitu paham arti kata ini, tapi dengan berjalannya waktu saya jadi tahu, kalau kata-kata beliau ini benar.

Singkat cerita, setelah semua beres kami pun pulang ke Madiun dan sampai rumah sekitar jam 11 (kalau ga salah). Dan saya pun melaksanakan tugas saya sebagai istri yang pertama kali alias malam pertama (kisahnya di sensor haha). Ada senyum di bibir saya, karena saya mampu menjaga kehormatan saya sampai saatnya tiba. Dan terima kasih buat suami saya karena mampu melindungi saya dan menjaga kehormatan saya. Tanpa harus merenggutnya meskipun waktu yang di berikan begitu singkat. Dan perkataan yang membuat saya ndak bisa menahan airmata adalah "AKU MENIKAHIMU BUKAN KARENA NAFSU TAPI KARENA AKU MENCINTAIMU UNTUK DUNIA AKHIRATKU". Subhanallah..... Andai semua laki-laki bisa berpikir seperti suamiku mungkin tak akan ada wanita yang layu sebelum berkembang. Tapi tak bisa hanya menyalahkan laki-laki saja, kadang wanita juga yang memulainya.

Ada teman yang bilang, "Laki-laki perempuan dalam satu ruangan, mau ngapain lagi kalau ga begituan". Mungkin apa yang dikatakan itu benar, tapi ga semua orang. Buktinya saya mampu dan bisa menahan diri untuk tidak melakukan hal seperti itu meskipun waktu yang di berikan untuk kami hanya 2 minggu di kurangi perjalanan. Karena saya ingin merasakan indahnya malam pertama. Bukan malam hambar yang tak ada keistimewaan karena sebelumnya sudah melakukan yang begituan bahkan ada yang perutnya sudah ada isinya saat malam pertama. Malam pertama itu indah saudara..... Maka jangan kotori dengan perbuatan yang hanya mengikuti hawa nafsu. Kalau anda benar-benar cinta dengan pasangan anda, maka jagalah kehormatannya. Jangan renggut sebelum saatnya tiba. Semoga anda mampu..... Saya sudah lolos, tinggal mempertahankannya saja yang sama-sama butuh perjuangan. SUKSES UNTUK KITA SEMUA ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar