Selasa, 28 Juni 2011

SAAT TERAKHIR BERSAMAMU

Punya adek laki-laki hanya selisih 2 tahun dengan aku sering membuat Ibu was-was. Sampai-sampai berat badan turun drastis. Karena sudah sama-sama punya pacar. Dan kebetulan pacar adekku sudah ngajakin nikah terus. Sedangkan aku masih asyik kerja, sama sekali ndak mikir nikah (waktu itu). Maklum kami orang jawa dan orang kampung pula, yang percaya dengan mitos "Anak laki-laki ndak boleh nikah mendahului kakak perempuannya". Keluarga ku percaya banget dengan hal begituan.

Karena kepercayaan itulah aku harus nikah dulu meskipun hanya diberi cuti 2 minggu. Aku ndak mau mengecewakan  adekku, yang harus menunggu aku nikah dulu baru dia bisa nikah. Dan setelah aku nikah, adekku bukannya nyusul nikah tapi malah bubar barisan ama pacarnya dan sampai sekarang belum nikah. Gregetne khan??? Tapi ya sudahlah mungkin belum jodohnya hehe. (Eh eh, Tarry postingnya kok nikah-nikah mulu ya??? Suka-suka dong namanya juga curahan isi hati hihihi)


Satu hal yang sangat menyedihkan bagiku adalah, adekku tak ada saat aku bahagia di pelaminan. Dia hanya sempat pulang sebentar karena terikat dengan pekerjaan. Sabtu sore datang, minggu sore sudah berangkat lagi ke Jakarta. Airmata saudara-saudara yang saat itu ada di rumah mengiringi kepergiaannya. Tak ada airmata dipipiku, hanya senyum yang menghiasi bibirku. Bagaimanapun juga aku tetap bahagia bisa bertemu dengan dia walau hanya sekejab saja. Aku sempatkan diri minta gendong dia muter-muter rumah sebelum dia berangkat. Semua orang pada tertawa melihat rukunnya kami. Hikz, saat-saat indah yang tak mungkin terulang lagi (mungkin). Sedikit kisah kami ada DISINI.

Tak ada adek di saat bahagia itu satu hal yang menyakitkan bagiku. Beberapa bulan yang lalu adekku minta ijin mau nikah lagi tapi sebelum aku pulang Ibu ga akan pernah kasih ijin. "Pokok'e nunggu mbak Tarry dan Mas pulang dulu" kata ibuku. Hikz aku jadi merasa bersalah. Dulu ga boleh nikah karena aku belum nikah. Dan sekarang, masih harus menunggu aku pulang. Tapi Alhamdulillah..... dia masih seperti adekku yang dulu. Penurut dan ga suka membantah kemauan orang tua demi kebaikan dia.

Kenangan terakhir 29 juni 2008. Sayangnya bapak ga pernah mau kalau disuruh Foto. Yang pakai jilbab itu Pacar adekku (mantan). Inilah Keluargaku yang sederhana dan jauh dari yang namanya kebersamaan. Tapi tetap indah dan tak jauh dari yang namanya kebahagiaan. Rindu saat-saat seperti ini hehehe. 
 
Dalam barisan do'a aku meminta, semoga adekku segera dipertemukan dengan jodohnya. Dan aku ada di saat hari bahagianya. Dan orang tuaku, nenekku (yang sudah pikun), serta mertuaku selalu di beri kesehatan dan umur panjang agar aku bisa merawat beliau di sisa usianya. Ya Allah...... Izinkan kami merasakan yang namanya kebersamaan. Amiiiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar