Selasa, 13 Desember 2011

Kalau Nasib Lagi Apes

"Ry, coba kamu telpon Paklikmu, apa benar habis nabrak orang" tetangga sebelah saya datang memastikan kebenaran berita tersebut. Saya sempat kaget, karena tidak ada kabar sama sekali dari paklik saya. Saya langsung telpon Emak, yang kebetulan masih keliling jualan. 

Beberapa menit kemudian, emak telpon saya "Iya bener, Paklik habis kecelakaan. Patah tulang dan sekarang perjalanan ke Solo". Kami tidak mendapat kabar sama sekali dari Paklik, andai saja yang di tabrak bukan temannya tetangga kami, mungkin kami  tidak bisa segera tahu tentang kecelakaan tersebut.

Karena diatas pergelangan tangan  ada satu tulangnya  yang patah, Rumah sakit daerah kami tidak mampu mengatasi dan dirujuk ke RSU Madiun. Dengan berbagai pertimbangan, beliau tidak dibawa ke RSU Madiun, melainkan dibawa ke Solo agar cepat mendapat penanganan. 

Tapi saat itu bertepatan dengan hari Sabtu dan tiba di Solo jam 2 siang, semua dokter sudah pulang. Dan minggu libur, sehingga senin  12 Desember kemarin baru bisa di operasi. Dan alhamdulillah operasinya berjalan lancar, setelah sempat molor beberapa jam karena ada gangguan pada jantung beliau. 

Selesai operasi, beliau langsung dibawa ke ICU penyakit jantung. Dan di dalamnya, semua pasien jantung. Padahal beliau tidak apa-apa, mungkin hanya kaget saja setelah terjadi kecelakaan. Ketika Emak saya datang, emak melihat beliau di tempeli berbagai macam alat layaknya penderita jantung. Ga tega lihatnya, kata emak. 

Hari itu juga, setelah menyelesaikan semua administrasi dan mengurus asuransi, beliau bisa dibawa pulang. Pelayanan Rumah sakit tersebut sangat memuaskan kata emak saya. Pasien dinomorsatukan, tanpa menanyakan uang. Tidak seperti di RSU daerah kami yang menanyakan uang dulu, baru ditangani. Ada uang pun kadang-kadang harus antri. Ini katanya lho.... bukan kata saya. Hehe.

Kalau ngomongin kecelakaan, rasanya bukan hanya karena kurang hati-hati saja. Paklik saya yang sudah sangat hati-hati dalam hal apapun juga bisa kecelakaan. Ketika ditanya gimana ceritanya, beliau hanya ingat kalau beliau berangkat kerja. Sampai SMU Geger beliau masih ingat. Ada pos polisi setelah SMU beliau juga masih ingat, dan setelah Pos Polisi, beliau tidak ingat sama sekali apa yang terjadi. Tahu-tahu sudah terbaring di Rumah Sakit.

Yach... mungkin nasibnya yang lagi apes. Apapun bisa terjadi meskipun sudah sangat hati-hati. Jadi harus lebih hati-hati lagi, dan jangan lupa minta perlindungan pada ALLAH  dalam setiap melangkah. Agar ALLAH selalu menjaga kemanapun kita pergi. Amiiin





Tidak ada komentar:

Posting Komentar