Senin, 02 Januari 2012

ALLAH Mengambilnya lagi

Rasanya baru beberapa waktu lalu saya mengabarkan berita gembira tentang kehamilan saya. Tentang bahagianya keluarga saya dengan tumbuhnya janin di rahim saya. 

Rasanya baru sesaat saya merasakan kebahagiaan itu, namun ALLAH telah menggantikan kebahagiaan itu dengan kesedihan untuk kami. Karena ALLAH telah mengambil lagi janin di rahim saya. Hanya 8 minggu buah hati kami mampu bertahan. Sampai akhirnya jum'at 30 desember jam 2 siang, dia keluar setelah terjadi pendarahan dan saya merasakan sakit yang sangat luar biasa. 
Kejadian itu sempat membuat saya syok, karena selama kehamilan saya sehat-sehat saja.  Rasanya saya tidak percaya, harapan kami seakan sirna bersama perginya buah hati kami. Saya hanya bisa nangis dan nangis setiap ada orang yang bertanya bagaimana kejadiannya. "Apa jatuh? Apa ini apa itu??" tanya mereka. Saya hanya diam dan hanya airmata yang mampu menjawabnya.

Suami dan keluarga menguatkan hati saya, berbagai motivasi diberikan untuk saya. "Ini semua kehendak ALLAH bukan salahmu, yang sabar ya.... Pasti nanti dapat gantinya". Semua bilang begitu, termasuk bu Bidan. Tapi saya masih belum ikhlas sepenuhnya, sampai terbaring di Rumah Sakitpun saya masih nangis kalau ingat buah hati saya sudah tidak ada. 

Ach.... saya yang dari kecil paling takut dan hampir tidak pernah kenal dengan dokter, malam itu harus terbaring di ruang serba putih lengkap dengan jarum inpus di tangan saya. Suami saya selalu menggenggam tangan saya, mertua dan emak saya juga menemani saya menunggu dokter. Karena saya harus puasa 6 jam dulu sebelum di kuret untuk membersihkan rahim saya. 

Ketika saya terbaring di rumah sakit, saya sempat SMS Mbak Reni dan beberapa teman yang lain. Ada tambahan semangat dari mereka meskipun hanya lewat tulisan. Kebetulan suaminya Mbak Reni juga ga ada, jadi ga bisa datang menengok saya. Meskipun hanya tulisan, bagi saya sudah lebih dari cukup kok. 

Ada tambahan semangat juga dari Pakde Cholik dan Mbak Dhana, alhamdulillah hari ini saya sudah sehat dan bisa bercerita tanpa nangis kalau ada yang tanya bagaimana kisah A sampai Z nya. :). Saya sudah mengikhlaskan semuanya. Semua hanya titipan ALLAH, yang sewaktu-waktu bisa diambil lagi. Kalau saya masih mengeluh dengan ujian ini, berati saya kurang bersyukur dengan nikmat ALLAH yang jauh lebih banyak. 

Saya harus yakin, pilihan ALLAH pasti yang terbaik untuk saya. Dan rencana ALLAH pasti lebih indah dari apa yang saya bayangkan. Semoga kami bisa lebih bersyukur, lebih rajin ibadah dan lebih dekat dengan ALLAH. Amiiiiin. 




NB: Mohon Maaf untuk peserta GiveAway yang belum sempat saya kunjungi. Dan harap maklum atas keterlambatan saya mengumumkan pemenangnya. Otak saya masih belum bisa focus ke BLOG. Sekali lagi saya mohon maaf. :)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar