Senin, 16 Januari 2012

Satu Atap Lima Keluarga

Sabtu malam 14 Januari adalah malam terakhir kebersamaan kami bersama kakak ipar saya yang merupakan anak ke 3 dari keluarga suami saya. Kami sengaja menginap disana sebagai tanda perpisahan. Rumah  mewah (mepet sawah) kami nampak ramai dan penuh dengan orang. Karena saudara kanan kiri juga berkunjung, sekedar mengucapkan selamat jalan kepada mereka. Saya masih melihat senyum bahagia bapak dan ibu mertua saya malam itu.


Di rumah sederhana yang tak memiliki banyak kamar itu sedang berkumpul 5 keluarga. Sehingga kami tidur di ruangan terbuka bersama-sama. Jejer-jejer tak beraturan kayak pepes ikan saja. Hikz. Saya tersenyum ketika melihat kanan kiri saya yang penuh dengan orang. Gaya tidur mereka juga macam-macam. Ada 2 kakak ipar laki-laki yang tidur satu bantal mirip anak kembar. Ada yang ngorok, yang melungker dan masih banyak lagi. Hehe.

Ketika pagi menjelang, rumah kami mulai ramai lagi. Dapur mulai mengepul, kamar mandi mulai ada antrian panjang, ada juga yang masih melungker. Ach.... waktu kami sudah hampir habis. Ketika matahari beranjak naik nanti, 1 anggota keluarga kami akan kembali ke kampungnya di Sumatera sana. Dan entah kapan lagi mereka akan datang lagi. Tahun depan?? 2 tahun lagi?? atau berapa tahun lagi kami tidak tahu. 

Mereka meninggalkan rumah mewah kami ketika hampir jam 10. Bendungan airmata ibu mertua yang (mungkin) tertahan dari semalam akhirnya jebol juga melihat anaknya akan pergi  lagi. "Kamu juga pulang hari ini?" tanyanya pada kakak ke 2 yang tinggal di Nganjuk. Beliau nampak kecewa, karena kakak ke 2 pulang  hari itu juga. 
Tatapan mata semua keluarga mengantarkan kepergian mereka. Rumah itu akan sepi lagi :)

Mobil yang mengantar mereka, beranjak meninggalkan kami. Sampai mobil tak kelihatan, airmata ibu mertua belum juga reda. Saya jadi ga tega melihatnya, rumah itu akan sepi lagi. Hanya akan ada suami dan saya yang setiap hari menjenguknya. Hanya ada kakak pertama yang setiap sabtu datang mengunjunginya. Tapi mau bagaimana lagi?? Namanya juga anak pergi untuk mencari kehidupannya sendiri.

Selamat jalan kakak ipar dan keponakanku.....Semoga selamat sampai rumahnya lagi, dan diberi kelancaran rejeki biar setiap tahun bisa berkunjung ke Jawa. Amiiiin.


Foto dulu sebelum pergi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar