Senin, 01 Agustus 2011

Pahlawan Devisa Atau Duta Pariwisata????

Kalau ngomongin Pahlawan, biasanya identik dengan perjuangan rakyat Indonesia sebelum hari kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Tapi untuk saat ini, sepertinya gelar Pahlawan tidak hanya diberikan untuk pejuang kemerdekaan saja. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berjuang di luar negeripun juga bisa, yaitu sebagai PAHLAWAN DEVISA NEGARA. Dimana keberadaannya yang tersebar di seluruh belahan dunia telah mampu menyumbangkan Devisa triliyunan rupiah setiap bulannya. Sadar tak sadar, keberadaan TKI di luar negeri telah mampu memperbaiki ekonomi keluarga pada khususnya dan ekonomi bangsa Indonesia pada umumnya. Tapi kadang-kadang perjuangan para TKI terlupakan dan hanya dijadikan mesin ATM bagi keluarga dan negara tanpa melindungi hak-haknya.

Eh,  tulisan saya diatas menjurus ke SARA apa tidak ya??? xixixi. Disini saya tidak akan membahas tentang politik maupun ekonomi negara. "Lha wong mikirin diri sendiri saja sudah repot kok mikirin negara". Itulah yang selalu ada dalam pikiran saya ketika ada unjuk rasa, unjuk gigi, dan unjuk-unjuk yang lain alias DEMO dikumandangkan hampir setiap minggu. Dan disaat teman-teman lain cari objek sampingan untuk menghasilkan uang, saya tetap mensyukuri gaji saya setiap bulan tanpa cari tambahan. Hehehe


Kalau tentang Pahlawan Kemerdekaan sepertinya sudah banyak yang tahu dan lebih tahu dari saya. Karena  profesi saya sebagai TKW di Hong Kong, jadi yang akan saya tulis juga tak jauh dengan perjuangan TKI di luar negeri. Oke...... langsung ke tema yach......

Selama ini saya sering melihat teman-teman yang berubah penampilan setelah beberapa waktu datang ke luar negeri. Yang tadinya anak kampung lugu jadi terseret oleh budaya luar negeri. Seperti pakai bikini di unggah ke Facebook, terjerumus ke dunia lesbi, pakai baju mirip artis hollywood dan masih banyak lagi ulah mereka yang tak ingin di bilang anak kampung tapi malah bersikap kampungan (kalau menurut saya) xixixi. Itu hanya sebagian kecil saja pemirsa...... Karena masih banyak yang mampu mempertahankan budaya orang ketimuran yang sopan. hehehe

Bahkan banyak TKI yang ingin memperkenalkan budaya Indonesia ke negara tempat mereka bekerja sebagai wujud kecintaan TKI pada bangsa Indonesia. Berbagai macam organisasi didirikan untuk mempertahankan budaya bangsa yang saat ini sudah mulai memudar pamornya. Seperti di Korea yang punya paguyuban "BUMI REOG". Sedikit cuplikannya bisa anda lihat Di sini. Yang di Hong Kong dan Amerika juga ga mau kalah. Berikut ini beberapa gambar yang berhasil saya dapat tentang kegiatan TKI dalam rangka memperkenalkan budaya bangsa ke manca negara.

  Memperkenalkan budaya Indonesia melalui "Hong Kong Flowers Show". Setiap tahun pasti ikut partisipasi, dengan tema yang berbeda. Tahun ini mengambil tema "Keraton Yogyakarta". Kalah atau menang tidak masalah yang penting ikut andil hehe.

 Salah satu Organisasi di Hong Kong yang memperkenalkan budaya bangsa melalui tari tradisional

 Memperkenalkan makanan Indonesia, bahkan saya pernah melihat di TV siaran khusus tentang kuliner di Indonesia. Bintang tamunya juga TKW (dulunya) yang nikah dengan orang Hong Kong.

 Kalau yang ini Reog Ponorogo nyasar di Amerika. 
Yang personilnya juga para TKI sendiri. Untuk melihat foto yang lain silahkan klik di sini.

Akhirnya dengan segala keterbatasan saya,  hanya mampu mempersembahkan tulisan ini untuk sahabat semua. Saya yakin, di setiap negara tempat TKI berada seperti Taiwan, Jepang, Malaysia dll kreatifitas mereka pasti menarik perhatian warga setempat. Mungkin, mereka hanya sekedar kumpul-kumpul dengan teman yang memiliki hobby sama, mengadakan kompetisi antar  organisasi atau panggung hiburan. Yang tanpa mereka sadari, ini adalah wujud kepedulian kita terhadap budaya bangsa. Dan mau tak mau pasti bisa menarik wisatawan untuk datang ke Indonesia. Weleh kaya duta pariwisata saja. hehe

Usul untuk pemerintah Indonesia, tingkatkan keamanan dan kenyamanan bangsa Indonesia. Karena banyaknya kerusuhan dan bencana alam di Indonesia juga mempengaruhi minat wisatawan untuk datang ke Indonesia. Seperti halnya majikan saya waktu saya tawari untuk tour ke Indonesia. Jawabnya "Indonesia banyak bom dan bencana, aku takut kesana". Nach lho..... salah siapa???? Jangan cari siapa yang salah. Tapi ayo....cari solusi untuk mengatasi masalah. Majulah Indonesiaku..... Apapun keadaanmu..... Kau tetap Indonesiaku.....

Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Cermin Blogger Bakti Pertiwi yang diselenggarakan oleh Trio kwek kwek. Mbak Nia, Mbak Lidya, dan Pakde Cholik. Yang ingin partisipasi silahkan datang Ke sini. Waktu terbatas lho, Buruan daftar. 

Sponsored By :
http://www.kios108.com/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar