Rabu, 20 Juli 2011

MAKANAN SEHAT DI POJOK VICTORY

Setiap hari libur tiba, Taman Victory Hong Kong selalu dibanjiri TKW yang haus akan kebebasan. Tidak hanya di lapangan rumputnya tapi di sudut-sudut taman ini berubah jadi lautan manusia. Keadaan ini tak disia-siakan oleh para pemburu dollar yang sebagian besar juga TKW. Mereka rela meluangkan waktunya untuk memasak makanan sehat khas Indonesia, untuk pengobat rindu para TKW dengan makanan khas Indonesia seperti bakso, soto, rawon, pecel dll tidak usah disebutkan yach.

Sebenarnya di rumah majikan untuk kebutuhan makanan sehat sudah pasti terpenuhi. Dengan menu ikan, sayur, daging, soup dan juga nasi setiap hari sepertinya semua zat yang dibutuhkan tubuh ada semua. Tapi yang namanya lidah orang Indonesia (seperti saya) kadang-kadang pingin menikmati makanan negeri sendiri. Tapi sayangnya tidak semua TKW bisa menikmatinya saat hari kerja.

 
Ini salah satu menu di rumah majikan saya, hanya 3 orang (saya, mom dan sir).
Kare sayap ayam, sayur dan tom yum kung (soup seafood khas thailand)

 Kalau yang ini menikmati salah satu makanan sehat ala Victory, Masak sendiri dan sebagian beli. hehe


Nach. . . .bagi mereka yang tidak bisa menikmati makanan sehat khas Indonesia di hari kerja, hari liburlah saat pelampiasannya. Banyak toko Indonesia diseluruh Hong Kong yang menyediakan makanan-makanan itu. Tapi disini saya tidak akan membahas toko-toko itu melainkan warung lesehan di pojok Victory. Yang bukanya hanya hari libur saja.

Kalau saya berjalan di sepanjang jalan pojok Victory (depan Library), saya menemukan banyak mbak-mbak yang jualan makanan sehat khas Indonesia. Tapi apakah makanan itu menyehatkan? Melihat kondisi dan lokasi yang lesehan di pinggir jalan serta banyaknya orang yang lalu lalang, Saya sendiri tidak bisa menjamin makanan itu sehat atau tidak. Musti dibawa ke laboratorium kali yach. Hehe.

Beberapa teman saya ada yang bilang "jangan beli makanan disana, tempatnya jorok". Pernah saya beli nasi pecel dibungkus dan saya kasih teman saya itu. Apa yang terjadi? Habis tuch satu bungkus. Dan selama ini saya tidak pernah sakit perut meskipun saya sering beli makanan itu, Tapi lewat bagian pemasaran yang mirip pedagang asongan di terminal tidak langsung ke grosirnya (halah bahasane sok xixi). Jadi bisa diambil kesimpulan yang dijual adalah makanan sehat. Selain masakannya lezat harganya juga hemat. Tidak jauh beda dengan yang di warung-warung Indonesia yang harganya 2x lipat. So, tetap pede makan makanan di lesehan pojok victory. Hehe

Artikel ini saya ikutkan di acara ADUK di BlogCampnya Pakde Cholik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar