Kamis, 02 Mei 2013

Alergi Susu Formula

Sejak lahir, Alfi nafasnya kadang-kadang bunyi seperti orang ngorok dan tidurnya juga sering ngorok. Apalagi kalau lagi nangis suaranya terdengar seperti sedang pilek dan ada dahak di tenggorokannya. Emak bilang, biasanya kalau bayi nafasnya seperti itu waktu lahir kena air ketuban. Tapi Alfi lahirnya khan caesar, masa kena air ketuban?

Saya sempat khawatir dan membawanya ke tempat bu Bidan. Kalau menurut bu Bidan, hal itu sudah biasa dan akan sembuh dengan sendirinya setelah si bayi sudah bisa duduk. Tapi penjelasan bu Bidan tak bisa membuat saya tenang. 

Kebetulan ada tetangga yang  menyarankan untuk membawanya ke dokter specialis anak. Waktu itu Alfi masih berumur 1,5 bulan tapi kami membawa Alfi ke dokter specialis anak yang berada di Jln Bali Madiun. Berharap ada tindakan dari dokter agar Alfi terbebas dari dahak yang ada di tenggorokannya.

Begitu bertemu dokter, kami menceritakan keluhan kami. "Minum ASI?" tanya dokter. "Campur susu formula, minum ASInya susah" jawab saya. Setelah tahu Alfi minum susu formula, tanpa memegang Alfi dokter langsung bilang "alergi susu formula ini, kenapa ndak dikasih ASI saja to?". Setelah bilang begitu, dokter baru membuka baju Alfi dan memeriksa Alfi pakai testoskop (eh apa ya namanya?). 

"Bayi kalau sering kentut, sering gumoh, sering ceguk'an itu alergi susu", kata dokter sambil memeriksa Alfi. Apa yang disebutkan dokter memang terjadi pada Alfi, sehingga dokter makin yakin kalau Alfi Alergi susu. "Ibunya kurang telaten mungkin, dikasih ASI saja bu, ASI itu terbaik di dunia lho", kata dokter sambil memberikan resep obat. "Sudah ya dok?", tanya suami sambil melongo.

Setelah keluar dari ruang dokter, suami baru mengungkapkan kekecewaannya. "Cuma begitu doank? ndak ada tindakan apa-apa?" ucap suami kesal. Dan kekesalannya makin bertambah ketika ambil obat harus menunggu lumayan lama. "Sabarlah mas.... dicoba aja dulu. Siapa tahu setelah minum obat, Alfi sembuh", ucap saya untuk meredam kekesalannya.

Setelah pulang dari dokter, kami berpikir keras agar Alfi mau minum ASI. Selain memberikan obat dari dokter, kami juga mencoba ganti merk susu. Siapa tahu dengan ganti merk susu, Alfi bisa sembuh. Tapi semua sia-sia, sampai obat habis Alfi tetap tidak ada perubahan. Kamipun hanya bisa pasrah.

Tapi seiring berjalannya waktu, keadaan Alfi mulai membaik. Nafasnya yang kayak orang ngorok sudah mulai hilang setelah kami sering menggendong Alfi dengan posisi agak duduk. Berati Alfi bukan alergi susu, karena sampai sekarang Alfi masih minum susu formula meskipun hanya buat selingan saja.


Meskipun kami agak kecewa dengan dokter anak tersebut, tapi kami sangat bersyukur karena kami diingatkan akan pentingnya ASI untuk Alfi. Saya jadi lebih telaten dan lebih sabar agar Alfi mau minum ASI. Andai saja dokter tidak bilang Alfi alergi susu, pasti sampai saat ini Alfi belum mau minum ASI. Memang selalu ada hikmah di balik setiap kejadian. :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar