Senin, 13 Mei 2013

" JANGAN BIARKAN IBUKU MENAGIS LAGI "

Aku adalah wanita yang telah salah dalam menentukan pergaulan. Aku dikenal sebagai anak yang pendiam dan selalu takut akan perkataan orang tuaku. Enta mengapa hidupku kini hancur dengan sosok pria yang tidak bertanggung jawab atas perbuatanya.

Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara kedua adiku masih berumur 4 dan 7tahun. Hidupku penuh dengan kebahagiaan ketika aku terlahir dari keluarga kecil yang sangat menyayangiku. Akan tetapi semua itu sudah tidak pernah lagi aku rasakan. Seiring berjalanya waktu akupun dimasukan ibuku ke salah satu sekolah menegah pertama, Tidak jauh dari rumahku.


Masa-masa SMP ku bisa dibilang masa yang kelam, Hidupku penuh dengan kehancuran. Bukan merasakan masa sekolah yang membanggakan malah membuat ibuku menagis karna tingkah laku. Kelakuanku benar-benar tidak bisa dimaafkan oleh orang tua mana pun ketika anak perempuanya melakukan hal yang membuat ibunya sampaimeneteskan air mata.

Aku sudah salah dalam bergaul. Aku dikenalkan oleh minuman kerasa aku juga dikenalkan oleh rokok bahkan aku pun dikenalkan oleh dunia sex bebas, Sungguh hal yang tidak wajar untuk wanita seumurku.
Akupun diajak temanku untuk nongkrong disalah satu taman dekat sekolahku dan ketiga temanku ini yang mengenalkan aku dunia yang tidak pantasa bagi para wanita.
Mereka memberiku sebatang rokok dan segelas bir untuku dan mereka mengatakan AYOLAH ... KAPAN LAGI COBA BISA KAYA GINI !!! Dengan perkataan itu aku yang bertampang polos bisa terhasut oleh mereka, Ahkirnya aku pun melakukan apa yang teman-temanku suruh.

Selepas menghabiskan minuman dan rokok tak lama guru bp sekolah ku datang, Dibwalah aku kesekolah untuk di diminai keterangan. Setelah guru bp ku menayakan semuanya padaku aku pun disurunya pulang tanpa membawa tas, Karna untuk bukti pada orang tuaku besok. Besok adalah hari pengambilan rapot smester 2 dan semua wali murid diwajibkan menghadirinya.

Keesokan harinya orang tuaku datang kesekolah untuk mengabil hasil belajarku selama ini. Selepas mengambil rapot ibuku dipangil oleh guru bp ku untuk memberi tau peristiwa kemarin.
Tangisan ibuku dirungan bp membuat ku menyesal dan membuatku menagis, Baru kali ini aku melihat ibuku menagis karna tingkah lakuku yang kurang baik bahjan buruk untuk di contoh.

Kini aku telah sadar dengan apa yang selama ini aku lakukan hingga akhirnya aku berfikir untuk berubah menjadi wanita yang bisa menjadi panutan orang tuaku. Nanmun ini hidup dan ini perjalananku aku hanya manusia tidak lepas dari kata-kata salah.

Sekian lama aku berubah lagi-lagi aku mendapat pergaulan yang tidak pantas, Bahkan amat sangat kelam dari yang sebelumnya. Sungguh perjalanan hidup yang sulit bagiku. Bukan karna dunia minuman keras aku hina akan tetapi dengan pacaran yang bebas aku merasa hina lagi.

Aku pacaran dengan pria yang aku anggap dia telah menghancurkan hidupku, Dia mengambil kehormatanku.
Aku telah berjanji tidak akan membuat ibuku menagis yang kedua kalinya akan tetapi ini sudah terjadi dan tidak bisa aku kembalikan seperti dulu lagi. 4tahun aku berpacaran dengan kekasihku dan selama 4tahun itu harga diriku telah diambil olehnya. Tapi aku tidak tau lagi harus berbuat apa. Umurku sudah 18 tahun aku juga tidak mau menghabiskan sisa umurku dengan dinia seperti ini, Aku wanita yang buruk dan aku wanita yang hina.

Lulus dari smp dan smk aku pun mencoba melamar kerja disalah satu mall dijakarta. 3hari aku menunggu pangilan kerja itu akhirnya aku dapat pangilan juga untuk bekerja.
Kini aku mendapat hidup baru aku bisa mengenal teman-teman keraku dan aku bisa berbagi dengan mereka.

Disini aku benar-benrat tersadar akan perkataan temanku yang begitu baik. Aku tidak mali menceritakan masalaluku yang kelam itu pada dia dan dia pun sangat dewasa memberitahu cara terbaik untuk bisa menjadi wanita yang pintar dalam bergaul. Aku ceritakan semuanya dan dia membuatku menagis ketika aku mengingat massalalu yang telah menghancurkan hidupku.

Sekarang aku sudah tahu apa yang harus akulakukan dan penyesalanku ini tidak akan menjadikan aku wanita baik jika tingkah lakuku masih seperti ini. Aku juga menemukan sahabat yang bisa membantuku bangkit dari keterpurukan.

Aku memang wanita yang hina tapi itu dulu, Yang namanya manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Niat ku berubah seringkali gagal karna belum ada orang yang mampu membawaku dalam dunia yang cerah. Kinkehi orang itu telah aku dapatkan dan dia yang menyadarkanku.

Jangan pernah melihat ibumu menagis apalagi membuatnya menagis, Karna setetes air mata ibu lantaran ulah kita tidak akan menjadikan kita orang yang berkehidupan tenag. Kata-kata ini yang selalu aku inggat dari teman kerjaku, Dan dari kata-kata itu aku bisa merubah hidupku menjadi lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar