Kamis, 15 September 2011

BUTA MATA BUKA HATI

Musim dingin tahun ini, waktu saya berangkat ke pasar, ada 4 orang yang berjalan jejer-jejer kebelakang (main sepur-sepuran kalau masa kecil saya dulu). Saya pun penasaran, kenapa orang ini jalannya kok harus gandengan?? Setelah saya berjalan mengiringi mereka, ternyata 3 orang laki-laki itu buta dan satu wanita yang tidak buta sebagai penunjuk jalannya. 


Gambar ini saya ambil beberapa bulan yang lalu waktu musim dingin. Paling depan wanita sebagai penunjuk jalan, Orang kedua hanya pegang tas wanita itu dan dia sendiri nenteng tas kresek besar. Orang ketiga dan ke empat hanya meletakkan telapak tangannya (bukan genggam lho) di punggung temannya. Mereka berjalan kompak sekali, ga injek-injekan bahkan kalau ada beberapa anak tangga, tanpa di komando mereka bisa melewatinya. Seolah mereka tahu kalau ada anak tangga. Padahal saya sendiri kalau jalan ada anak tangga dan saya sibuk lihat HP, kadang-kadang hampir jatuh hikz. Tapi mereka berjalan layaknya manusia normal.

Karena hari itu saya kurang puas dengan hasil jepretan saya yang terlalu jauh, saya pun berharap bisa ketemu mereka lagi. Tapi sampai berbulan-bulan ga ketemu. Lha tadi tiba-tiba saya melihat mereka lagi. Saya buntuti mereka terus sampai pasar dan dengan belagak mainan HP, saya ambil gambar mereka. Tapi hasilnya ga sempurna, namanya juga HP jadul dan objeknya gerak terus hehe.

 Kelihatan khan kalau tangan orang ketiga dan ke empat cuma numpang saja bukan genggam punggung temannya??

Masih dengan formasi yang sama seperti beberapa bulan yang lalu. 1 orang wanita dan 3 laki-laki buta.

Berbagai pertanyaan ada dalam benak saya. Kenapa mereka bisa kompak ya??? Si buta yang seakan akan bisa melihat dengan mata. Tangan mereka yang tak pernah lepas dari punggung temannya. Langkah mereka yang serempak cepat pelannya. Mungkinkah hati mereka yang melihat ya??? Ach..... terlalu banyak pertanyaan yang saya sendiri tak bisa menjawabnya. Inilah kuasa ALLAH, yang telah memberikan kekurangan beruba kebutaan. Tapi ALLAH juga memberi kelebihan berupa hati yang seakan bisa melihat layaknya sepasang mata. 

Begitu juga dengan kita, dibalik kekurangan kita pasti ada sesuatu yang menjadi kelebihan kita. So, jangan hanya mempermasalahkan kekurangan kita tapi manfaatkan kelebihan kita agar lebih berguna untuk orang-orang di sekeliling kita. Semoga kita semua bisa selalu bersyukur atas nikmat ALLAH yang tak pernah ada habisnya ini. Amiiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar