Rabu, 14 September 2011

Gigi Cuil Karena Polopao

Posting kali ini sengaja saya buat untuk mengikuti sebuah sayembara yang diadakan oleh seorang dokter gigi yang dengan PD nya menyebut dirinya Dokter Gigi Gaul. Sayembara ini berhadiah sebuah alat modern yang sangat bermanfaat untuk kesehatan gigi kita. Karena alatnya cuma satu, Pak dokter pesen "jangan disebarluaskan sayembara ini ke blogger lain". Ga boleh disebarluaskan tapi kok di posting??? Hikz, dasar pak dokter gaul. hehe


Sebelum saya bercerita, buat yang belum kenal sama POLOPAO kenalan dulu ya? POLOPAO itu dari bahasa Cantonese yang artinya pineapple bun. Kalau dalam bahasa saya POLO= NANAS, PAO= ROTI. Jadi polopao adalah. . . . Roti rasa nanas favorit saya yang bentuknya seperti gambar dibawah ini.

 POLOPAO yang murah meriah, harganya bervariasi mulai dari $2 tergantung di toko roti mana dan isinya apa (kacang merah, rasa kelapa, cream, dll)

Dulu roti ini yang paling saya sukai. Saking sukanya sampai-sampai tiada hari tanpa polopao. Kalau sampai ga makan bisa sakaw *halah over dosis*. Tapi seperti halnya musim panas yang tergantikan oleh musim dingin. Begitu juga dengan nasib polopao, bagaimanapun nge fans nya saya toh keberadaannya mampu tergantikan oleh pisang goreng atau tempe goreng. Kenapa?? Karena dia jadi sumber penderitaan saya hikz.

Berbulan-bulan yang lalu, seperti biasa saya sarapan polopao dan Kopi. 2 hal yang dulu paling saya cari sekarang jadi sesuatu yang paling saya hindari, tapi kalau kangen masih suka nyariin hehe. Disaat sedang asyik-asyiknya menikmati polopao yang empuk, tiba-tiba "kletak" (diam sejenak). Saya kira polopaonya ada kerikil. Setelah saya cari pelan-pelan pakai lidah dan ketemu, saya langsung melotot sampai mata mau copot. Ternyata gigi saya yang paling belakang cuil seperempat bagian. Ga sakit sich, tapi karena gigi bungsu saya sudah nongol dari SMEA sampai sekarang belum sempurna. Sehingga jarak antara gigi yang cuil dan gigi bungsu malah seperti gigi lubang. Yang tiap kali makan selalu ada yang nyelip dan susah banget ambilnya. Dan akibatnya gusi saya sering senut-senut, yang rasanya setengah hidup sampai sakit banget kepala saya. Kalau sudah ga tahan ya minum ponstand atau panadol.

Beberapa bulan berlalu dan sekitar 2 bulan lalu, saat makan nasi pecel dan ngunyah peyek tiba-tiba "kletak" (lagi). Hati saya mulai ga enak, rasanya sakit banget. Saya kira peyeknya yang nyelip di gigi tapi ternyata...... gigi saya cuil lagi. Langsung mewek tapi saya sembunyikan, maklum sedang di toko Indonesia banyak yang makan. Gigi saya yang tinggal 3/4 jadi tersisa 1/2 nya dan jarak antara gigi bungsu makin lebar donk.

Satu keuntungan, karena ga pernah ada makanan nyelip lagi. Tapi masalah lain muncul, dengan jarak yang lebar membuat gusi saya bisa tersentuh lidah, dan di gusinya masih tersisa gigi yang nancap seujung kuku, (kecil banget). Tapi waktu ngunyah makanan selalu saja kesenggol. Kalau sudah kesenggol, sakitnya sangat luar biasa dan sering bengkak. Kadang saya ga kuat dan pingin banget membawanya ke dokter gigi dan mencabutnya. Tapi masalahnya ini gigi atas, kata orang kalau cabut gigi atas bisa terjadi masalah dengan mata. Benarkah itu Pak Dokter??? Kayaknya salah, karena saya dulu pernah baca artikel tentang ini dan tidak ada masalah. Hikz

Dulu waktu masih kecil, saya pernah cabut 2 gigi atas yang depan karena gingsul. Dan saat ini saya memang ada masalah dengan mata mulai dari SMP kelas 2 dan sekarang sudah +100, tapi ga terlalu menganggu. Cuma kadang-kadang saja mata saya jadi rabun, sebentar juga sudah ga apa-apa. Saya jadi bertanya, mungkinkah ini karena dulu saya cabut gigi?? Entahlah, saya sendiri juga ga tahu, yang penting tanpa kacamata saya tetap bisa berkarya & bekerja. Hehe

Kalau sakit gigi saya sudah biasa. Tapi kalau gigi keropos? Oh tidaaaak. Mungkin karena sering makan yang panas-panas kali ya?. Atau mungkin karena airnya di Hong Kong yang tidak cocok dengan saya ya??? Tapi emak saya yang dulu kerja di Arab dan suami saya yang sekarang masih di Taiwan juga mengalami gigi keropos alias ompong xixixi. Dan bapak  dan adek saya yang belum pernah ke luar negeri giginya tetap sehat tuch. Kira-kira masalahnya apa ya???  Mungkin hanya Dokter gigi yang bisa jawab hehe.

Peringatan buat saya mumpung baru ompong separo, "makanlah makanan yang disukai sebelum ompong semua dan ga bisa makan enak". Eh salah dink seharusnya gini, "mumpung belum terlanjur ompong banyak jagalah gigi sebaik-baiknya biar sehat sampai ntar dipanggil nenek masih bisa makan tebu". hahahaa

Tulisan ini diikutsertakan dalam "SAYEMBARA Magahaya" yang diadakan oleh Pak Dokter Gigi Gaul.
Untuk yang berminat yuk dimari mumpung masih ada waktu. hehee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar