Minggu, 23 Oktober 2011

Cintaku Berat Di Ongkos

"Cintaku berat di ongkos" semboyan yang pas buat saya kayaknya. Karena Hong Kong, (mungkin) adalah satu-satunya negara yang menerima dan menelpon pakai HP harus bayar. Jadi ditelpon dan menelpon sama-sama keluar duitnya. Bagi mereka yang pakai isi ulang, kalau ga punya pulsa ya ga bisa angkat telpon. Nyambungpun tidak, alias "tulalit tulalit" bunyinya. Kalau yang pakai monthly fee, bisa bebas ngobrol tanpa batas. Tapi ada resikonya lho, kalau ngobrolnya melebihi jatah bisa-bisa tagihannya bayar ribuan dollar (lho???). Iya bener, ada yang sampai ribuan dollar hanya buat bayar HP lho.

Pengalaman pertama dan terakhir saya bayar HP $1200 sedangkan gaji saya $1800 *langsung kejang*. Tapi untuk telpon rumah, cuma bayar monthly fee sudah bisa ngobrol serta internetan sepuasnya. Kalau mampu dan ga takut sariawan bibirnya, ngobrol 24 jam nonstop juga ga akan mempengaruhi tagihan telponnya. Mau coba??? Hihihihi



Kebetulan dari dulu hingga sekarang, HP saya selalu pakai yang monthly fee. Meskipun nomernya sudah ganti-ganti karena sesuatu alasan (bukan karena banyak hutang lho). Tapi saya tetap setia dengan provider yang satu itu. Tapi harus hati-hati pakainya, harus sering ngecek jatahnya ngobrol sudah habis apa belum via SMS atau telpon. Dan alhamdulillah, saya sekarang (dulu sering) sudah bisa mengontrol pemakaian HP. Jadi ga sampai over, paling-paling cuma SMS atau MMS saja yang banyak.

Untuk yang monthly fee, saat ini banyak provider yang memberikan diskon besar-besaran tapi dengan sistem kontrak (1 tahun). Kalau belum selesai kontrak pingin berhenti pakai, ya harus bayar dendanya. Kalau ga pingin nanggung beban, bisa tanpa kontrak. Yang sewaktu-waktu bisa dihentikan pemakaiannya. Seperti saya saat ini, karena sudah mau pulang. Tapi bayarnya (agak) mahal, tapi ya sudahlah..... daripada pakai kontrak, bayar murah tapi kalau berhenti harus bayar denda???. Sama saja to???

Bagi pelanggan lama diskonnya malah plus-plus dan untuk pelanggan baru syaratnya buka nomer juga lebih mudah. Diantaranya tidak perlu pakai kontrak kerja dan boleh tanpa surat tagihan.  Ga seperti jaman dulu waktu pertama kali saya punya HP. Seperti sekarang ini, saya hanya bayar $98+ $12 (karena ga pakai kontrak), bisa ngobrol 1400 menit dan internetan untilimited, SMS dan MMS nya dihitung sendiri. Dan alhadulillah ga sampai over pemakaiannya tapi kalau IDD harus beli kartu telpon (lagi)

Sebelumnya saya suka was-was kalau ngobrolnya over, jadi bayarnya dobel. HP $68 dan Internetnya $98 dengan jatah ngobrol 3000 menit. Itu belum termasuk kartu telpon dan SMS nya lho. Bisa dibayangkan to berapa ratus dollar jatah saya untuk menghidupi satu HP saya???. Kadang sampai heran, ada teman yang pakai 2-3 HP dengan provider yang berbeda-beda. Tapi kayaknya mereka yang 3 HP habisnya sama dengan saya yang 1 HP. Maklum, saya khan sedang pacaran jarak jauh. haha.

Karena saya sudah mau pulang, saya menyempatkan diri untuk bongkar-bongkar lemari. Dan saya ,menemukan harta karun yang berupa kertas tagihan dan kartu telpon. Sekarang masih saya kumpulin belum saya buang. Mau dibuang kok eman-eman, karena disana tertulis berapa besar tabungan saya. Kalau ga dibuang rasanya sakit hati lihat angka-angka yang sudah saya buang untuk biaya telpon. Jadi bagaimana enaknya????

Surat tagihan saya selama 3 tahun terakhir ini. Yang dulu-dulu saya pakai nama teman jadi suratnya bukan saya yang nyimpan. Kalau ditanya, berapa tabungan saya??? Ya tinggal ngitung saja tuch xixixi.

**********

Ayo keluarin THE POWER OF KEPEPETnya.
Kurang seminggu lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar