Sabtu, 08 Oktober 2011

Korupsi, Teruskan! Kolusi, Lanjutkan! Negeriku....

Diterbitkannya KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) adalah suatu bentuk upaya pemerintah Indonesia untuk melindungi TKI di luar negeri, baik dalam bidang formal maupun informal. Namun upaya tersebut sepertinya belum menunjukkan hasil maksimal. Bahkan cenderung menyusahkan dan meresahkan para TKI termasuk TKW Hong Kong. Dari arikel yang di sini , saya menemukan plesetan dari KTKLN menjadi Korupsi Teruskan, Kolusi Lanjutkan di Negeriku


Sebenarnya saya sudah lama mendengar tentang diterbitkannya KTKLN. Tapi saya masa bodoh, karena saya sudah mau pensiun. Tapi saudara suami saya tiba-tiba sms "Dek, masih internetan??, Coba nulis tentang Pak Jumhur ya?? mengenai KTKLN itu tidak penting". Dan dengan katroknya saya tanya "Pak Jumhur itu siapa mbak???". Setelah ngobrol melalui SMS saya baru menyadari kekatrok'an saya. Pak Jumhur itu menteri tenaga kerja. Hikz "Keterlaluan" kata bang Roma.

Postingan ini tidak bermaksud membahas politik, ekonomi atau apalah tentang negara. *mikirin diri sendiri saja belum bener kok mikir negara*. Tapi saya hanya mau menulis tentang curhatnya para TKW gara-gara KTKLN. Pendapat saya pribadi setelah melakukan goggling adalah, KTKLN itu ada manfaatnya yaitu untuk memudahkan pemerintah dalam melacak keberadaan TKI di luar negeri. Tapi kurang profesionalnya sistem di negara kita, menjadikan KTKLN sebagai momok yang mengerikan bagi para TKW terutama yang mau pulang Indonesia. Dan demopun terjadi dimana-mana.

Sejauh ini, KTKLN belum bisa diurus di KJRI Hong Kong, harus di instansi yang telah di tunjuk pemerintah untuk menangani hal ini. Bisa juga melalui agen tapi biayanya mahal. Kata beberapa teman, masih di musyawarahkan oleh pihak KJRI agar bisa diurus di Hong Kong. Hal ini jelas-jelas merepotkan para TKW yang mau pulang cuti. Apalagi tempat tinggal mereka ada yang jaraknya jauh dengan imigrasi. Sehingga, waktu cuti mereka akan berkurang hanya untuk mengurus KTKLN.

Seperti yang saya dengar dari seorang teman yang baru saja cuti. "Yuuuuh, sehari suntuk di Imigrasi buat ngurus KTKLN, buang-buang waktu" keluhnya. Ada yang terpaksa membayar denda karena tidak membuat KTKLN. Ada yang terpaksa penerbangannya di cancel dan tiket hangus gara-gara harus bikin KTKLN dulu. Ada yang membatalkan cutinya gara-gara tidak sempat membuat KTKLN. Ada yang repot ngatur waktu gara-gara harus menyempatkan untuk membuat KTKLN.

Dan yang lebih menyedihkan, mbak saya yang renew kontrak seharusnya cuma bayar 10% dari gaji, gara-gara KTKLN bayarnya jadi hampir 3x lipat. Katanya buat test kesehatan dan KTKLN. Untuk biaya dan syaratnya bisa dilihat di sini, tapi masih simpang siur kurang jelas. Karena tiap agen berbeda-beda tarifnya. Nach... seharusnya  khan untuk melindungi para TKI??? Kok malah jadi lahan empuk untuk K*ORUPSI???? Dan yang menjadi kesalahan fatal, banyak dokumen-dokumen yang dipalsukan sejak awal (termasuk saya). Sehingga, adanya KTKLN sepertinya suatu bentuk kesia-siaan. Entahlah.... semoga pemerintah bisa bertindak bijakdalam masalah ini.

Kalau saya bandingkan dengan sistem pemerintahan di Hong Kong kok kalah jauh ya *ya iyalah*. Di Hong Kong dengan satu KTP, semua data tentang kita sudah bisa terlihat dengan jelas. Masuk kantor telpon, bank, keimigrasian, kantor polisi dll, hanya dengan menunjukkan no KTP saja sudah ketahuan kita ini legal atau ilegal, punya masalah atau ga dengan kantor telpon. Pernah melakukan pelanggaran atau tidak. Seperti halnya saya, sudah tercatat sebagai pelanggar rambu-rambu dan salah masuk kereta, tiket saya ekonomi tapi saya masuk VIP. Dendanya $300 tapi saya diampuni dan kalau mengulangi lagi ya siap-siap keluar duit. hehe.

Dan sewaktu KTP saya hilang, ngurusnya juga gampang. Daftar lewat internet disuruh datang jam sekian dan ga perlu nunggu sampai lama sudah beres. Dan beberapa minggu kemudian KTP jadi tinggal ambil. Ngantrinya juga ga pake lama. 

Nach.... Untuk pak presiden, pak menteri atau siapa aja yang sedang jadi pejabat, contoh donk sistem di luar negeri biar tujuan baik anda bisa terlaksana sesuai keinginan. Bukan malah jadi hal yang meresahkan bagi para TKI dan jadi ladang k*orupsi baru bagi beberapa pihak. Untuk sahabat blogger yang kenal ama pak pejabat tolong sampaikan tulisan ini kepada beliau-beliau yang terhormat .... hehehehe



Tidak ada komentar:

Posting Komentar