Sabtu, 29 Oktober 2011

Recehan Jadi Lembaran

Uang bukan jaminan kebahagiaan, Tapi kalau ga punya uang kok ya kurang bahagia. Seperti yang saya alami beberapa waktu ini dan pernah saya posting dengan judul Receh Juga Berguna . Sebenarnya keuntungan buat saya juga, karena kalau saya punya uang lebih pengeluarannya juga lebih, punya uang pas pengeluarannya juga pas. Jadi enaknya bagaimana???. Enak ga enak yang penting saya sudah gajian. Kalau kemarin pegang recehan, sekarang sudah pegang lembaran *hore* Alhamdulillah......


 Gaji saya + uang libur sebulan ($1= 1140) masih kalah ama yang kerja di Indonesia. Tapi tetap saya syukuri. Bukan mau pamer tapi buat kenang-kenangan gaji terakhir. Hikz

Yach meskipun sempat pailit, tapi saya masih bisa berucap "alhamdulillah", karena hak saya yang berupa makan, sudah dipenuhi oleh majikan. Jadi saya tidak terlalu ribet mikirin makan. Hanya nahan buat beli nasi bungkus dan kartu telpon saja. Hikz. Kalau beli roti, makanan yang murah dan sesekali beli nasi bungkus saya ambil uang belanja. Tapi kalau beli nasi bungkus ambil duit belanja tiap hari, bisa gulung tikar majikan saya. Hihihi. 

Kenapa saya bisa mengucap alhamdulillah??? Karena di luar sana ada sebagian orang yang tidak mendapatkan uang makan pagi dan siang (lho?). Iya, mereka hanya dapat jatah makan malam, sedangkan siangnya majikan tidak mau tahu. Nach kalau tidak punya uang bagaimana?? Ya harus menyediakan uang lho kalau tidak mau lapar. Berati saya jauh lebih beruntung ya dibanding mereka. Tapi kadang-kadang kok masih suka ngeluh. *dasar kurang bersyukur* 

Oh iya, saya jadi ingat ketika debat kecil dengan teman saya tentang pasport. Pasport itu memang hak nya TKW dan harus TKW sendiri yang pegang. Banyak teman yang memperjuangkan haknya untuk memegang pasport sendiri. Sedangkan saya dengan suka rela menyerahkan ke majikan lagi ketika urusan perpasporan selesai saya lakukan. Teman saya menyalahkan saya, tapi saya tidak peduli. 

Kalau hak-hak saya yang lebih penting seperti makan dan tempat tinggal sudah terpenuhi, kenapa saya harus mempermasalahkan tentang pasport yang butuhnya hanya saat tertentu saja??? Itulah yang saya pikirkan, EGP saja kalau ada yang bilang saya b*doh (semoga ga ada yang bilang).

NB:

 Gantungan kunci ini, sudah beberapa minggu saya perhatikan. Saya suka, tapi ini milik majikan yang tergeletak di meja kamarnya. Setiap hari terpakasa saya pegang, ketika membersihkan kamar beliau. Dan tanpa saya sangka-sangka mom kok bilang "Nich buat kamu, aku ga suka. Terlalu berat" sambil menyodorkan barang ini.  "Hah buat aku mom,?? Thank you" berkaca-kaca, terharu. Hikz. Alhamdulillah..... Hanya memandangi setiap hari benda ini bisa saya miliki.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar